Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tesla Diminta Tutup Pabrik, Ada Apa Ya?

Alameda County meminta agar manajemen Tesla menutup pabriknya sementara waktu akibat perusahaan tidak memenuhi syarat untuk membuka usaha di tengah Pandemi Covid-19
CEO Tesla Motors Elon Musk dan SUV Model X/Istimewa
CEO Tesla Motors Elon Musk dan SUV Model X/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan mobil listrik Tesla telah diminta untuk tetap menutup pabrik utamanya di San Francisco, AS seiring dengan pergulatan serius pemerintah California melawan wabah virus Corona.

Kepala eksekutif Elon Musk mengatakan kepada staf bahwa produksi terbatas akan dilanjutkan pada Jumat (9/5/2020) di pabrik Fremont, dekat San Francisco.

Tetapi pemerintah daerah Alameda County mengatakan kebijakan ini dapat menyebabkan lonjakan kasus virus Corona.

Hampir 9.500 kasus telah dilaporkan di Wilayah Teluk San Francisco, bersama dengan 342 kematian terkait virus tersebut.

Sejak 23 Maret, semua kecuali operasi dasar di pabrik Tesla telah ditangguhkan karena perintah yang diberlakukan di wilayan tersebut. Pabrik Tesla ini mempekerjakan lebih dari 10.000 pekerja, dan menghasilkan sekitar 415.000 kendaraan setiap tahun.

Pemerintah California telah melonggarkan beberapa pembatasan di seluruh negara bagian minggu ini, sehingga memungkinkan bisnis untuk melanjutkan operasi. Namun, beberapa daerah seperti wilayah teluk, termasuk Alameda, telah mengeluarkan kriteria sendiri dalam pembukaan usaha pasca lockdown di daerahnya.

"Tesla telah diberitahu bahwa mereka tidak memenuhi kriteria untuk membuka usaha dan tidak boleh dibuka kembali," kata pemerintah Alameda County dalam sebuah pernyataan resmi yang dikutip oleh BBC.

Kendati demikian, pemerintah setempat menghargai upaya proaktif Tesla terkait dengan rencana pembukaan pabriknya. Namun, Tesla masih harus memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh aturan setempat.

"Mereka dapat melakukannya dengan cara yang melindungi karyawan mereka dan masyarakat luas."

Sayangnya, Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar BBC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper