Bisnis.com, JAKARTA — Hino memperkirakan penjualan kendaraan komersial bakal bergerak moderat atau sama dengan 2019 karena sejumlah indikator makro ekonomi dan harga komoditas yang belum membaik.
Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), mengatakan pasar truk pada 2020 kemungkinan tidak akan jauh berbeda dengan 2019. Proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang masih stagnan dan faktor ekonomi global yang belum membaik bakal berdampak pada penjualan truk.
“Tapi mudah-mudahan, pemerintah sudah berupaya mati-matian, suku bunga tahun lalu sudah turun beberapa kali, harapannya 2020 ini sektor pemerintah bisa bergerak lebih. Pemicunya dari goverment, infrastruktur masih berjalan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (21/1/2020).
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan wholesales truk Hino sepanjang 2019 sebanyak 31.068 unit, melambat 21,8% ketimbang 2018 yang menyentuh angka 39.737 unit. Tahun ini, kata Santiko, Hino akan tetap berupaya mempertahankan penguasaan pangsa pasar pada kirasan 65% untuk segmen Ranger dan 25% pada segmen Dutro.
Dia mengatakan faktor lainnya yang juga akan memengaruhi penjualan truk ialah fluktuasi harga komoditas khususnya sawit dan batu bara. Harga komoditas yang pada akhir tahun lalu mulai membaik diharapkan berlanjut sehingga menciptakan permintaan truk untuk pengangkutan.
Selain itu, tahun ini juga akan terjadi pemilihan kepala daerah serentak 270 kepala daerah pada September 2020 yang juga kemungkinan akan mempengaruhi penjualan truk. Dia berharap pilkada serentak berlansung aman sehingga aktivitas ekonomi tetap berjalan normal.
“Mungkin sudah berbeda zaman ya, sekarang kampanye lebih banyak melalui online, viral sehingga mungkin aktivitas [kampanye] di jalan sedikit berkurang. Mudah-mudahan aman,” katanya.
Gaikindo mencatat sepanjang 2019 penjualan truk nasional sebanyak 93.594 unit, melambat 18% dibandingkan dengan 2018 yang sebanyak 113.909 unit. Perlambatan penjualan truk terjadi pada semester I/2019 dan baru mulai membaik pada paruh kedua atau setelah Pemilu 2019.