Bisnis.com, JAKARTA – Ford Motor Co. menyatakan mobil Mustang Mach-E yang baru-baru ini dirilis merupakan cerminan keseriusan mereka untuk beralih ke era mobil listrik.
Chief Executive Ford Jim Hacket mengatakan bahwa desain agresif dan interior futuristik Mustang Mach-E merepresentasikan perubahan proses pembuatan produk Ford. Hal itu dilakukan dengan percepatan pengembangan produk dan perampingan arsitektur produk.
Strategi ini diklaim dapat membuat salah satu perusahaan otomotif terbesar di Amerika Serikat itu untuk menghemat sekitar US$20 miliar dari total rencana biaya produksi 2018—2023.
“Mobil ini adalah hal pertama yang dilahirkan dari perubahan cara berpikir kami. Setelah ini, kami masih memiliki banyak hal lainnya dari pengembangan mobil listrik,” ujarnya dikutip dari Reuters, Selasa (19/11/2019).
Model ini juga diklaim memenuhi sedikitnya dua keinginan besar Presiden Direktur Ford Bill Ford Jr., yakni dapat memproduksi kendaraan bebas karbon pada 2030 dan tetap mempertahakan kecintaanya pada model Mustang.
Perubahan yang dilakukan Ford menghabiskan biaya yang tak sedikit. Ford menyatakan akan menggelontorkan biaya sekitar US$11,5 miliar untuk mengembangkan mobil listrik dan hibrida hingga 2022.
Investasi ini termasuk biaya pembangunan arsitektur khusus untuk mobil listrik yang menelan biaya cukup besar. Namun, Chief Development Product Ford Hau Thai-tang mengatakan bahwa strategi ini akan meningkatkan efisiensi pabrik hingga 30% untuk mengimbangi biaya investasi.
Saat ini, banyak pabrikan yang belum dapat mencatatkan untung dari pengembangan mobil listrik. Namun, Ford Jr. optimistis model ini akan membawa keuntungan, bahkan sejak pertama kali dirilis.
