Bisnis.com, JAKARTA – Ekspor kendaraan komersial hingga kuartal III/2019 tercatat mengalami penurunan 26,02% secara tahunan. Selama ini penurunan ekspor ke negara tujuan utama tidak diimbangi dengan penambahan negara tujuan baru.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total ekspor kendaraan komersial secara utuh atau completely built up (CBU) tercatat menurun 26,02%. Kondisi ini berbanding terbalik dengan ekspor CBU secara total yang meningkat 28,01% secara tahunan.
Kinerja ekspor CBU kendaraan komersial disokong oleh tiga merek, yakni Daihatsu, Suzuki, dan Hino. Daihatsu dan Suzuki mengandalkan model pikap untuk ekspor kendaraan komersial, sedangkan Hino mengandalkan truk ringan atau light duty truck (LDT).
Ketiga merek tersebut tercatat mengalami penurunan ekspor kendaraan komersial, terutama Suzuki yang tercata mengalami penurunan paling dalam. Daihatsu dan Hino mengalami penurunan ekspor 0,5% dan 4,88%, sedangkan Suzuki mengalami penurunan 38,89%.
Ekspor CBU kendaraan komersial Daihatsu relatif stagnan meski sedikit menurun. Berdasarkan negara tujuan dan modelnya, hanya ekspor Gran Max Blind Van (BV) ke Malaysia yang turun, sebesar 20%. Sementara itu, ekspor varian lain seperti Gran Max Pick Up (PU) dan Gran Max Mini Bus (MB) ke Brunei dan Malaysia tercatat menurun.
Di sisi lain, ekspor CBU kendaraan komersial merek Hino mengalami penurunan lantaran total ekspor ke Filipina yang menjadi kontributor utama menurun 28,37% dibandingkan tahun sebelumnya. Tambahan kontribusi ekspor ke Vietnam rupanya tidak dapat menutupi penurunan tersebut.
Sementara itu, penurunan ekspor kendaraan komersial Suzuki secara utuh disebabkan oleh berhentinya pengiriman ke kawasan Timur Tengah. Tahun lalu, ekspor ke kawasan tersebut mencapai 1.425 atau 26,45% dari total ekspor sebanyak 5.387 unit.
Kendati demikian ekspor ke kawasan Asia, Oceania, dan Amerika Selatan tetap dilakukan pada 2019. Suzuki juga mulai menambah model baru untuk diekspor seperti Carry dan New Carry. Namun, tambahan model baru ini tidak dapat menutupi hilangnya pasar ekspor ke Timur Tengah.