Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Masih Rajai Ekspor CBU Lewat IPCC

Aktivitas ekspor kendaraan dalam kondisi utuh atau completely built up (CBU) melalui PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) mengalami peningkatan dua digit sepanjang Januari—September 2019, didominasi oleh pengapalan produk Toyota.
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas ekspor kendaraan dalam kondisi utuh atau completely built up (CBU) melalui PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) mengalami peningkatan dua digit sepanjang Januari—September 2019, didominasi oleh pengapalan produk Toyota.

Dikutip dari siaran pers, Senin (21/10/2019), aktivitas ekspor di terminat internasional tercatat naik 27,95% secara tahunan, dari 184.223 unit menjadi 235.721 unit. Sementara itu, aktivitas impor menurun 14,26% dari 68.326 unit menjadi 58.585 unit.

Secara kumulatif, aktivitas bongkar muat kendaran CBU hingga kuartal III/2019 tercatat sebanyak 294.396 unit. Jumlah tersebut meningkat 16,53% dibandingkan jumlah pada periode yang sama tahun lalu.

Dari total ekspor CBU, 147.806 unit di antaranya merupakan mobil merek Toyota. DIbandingkan periode yang sama pada tahun lalu, jumlah itu meningkat 5,47%. Dengan demiian, pangsa pasar ekspor Toyota mencapai 62,7%.

Adapun, jenis kendaraan yang di ekspor Toyota dari Indonesia yang masuk dalam tiga besar ekspor ialah model Fortuner, Rush, dan Avanza dengan porsi masing-masing sebesar 25,25%, 24,76%, dan 15,11%.

Di peringkat kedua, Mitsubishi tercatat mengapalkan mobil sebanyak 43.168 unit, disusul Suzuki dengan jumlah mencapai 26.736 unit. Selanjutnya, tercatat merek Daihatsu sebanyak 11.447 unit, Honda sebanyak 5.431 unit, dan Chevrolet 800 unit.

Ekspor Mitsubishi masih berasal dari model Expander dengan porsi ekspor sebesar 18%. Jumlah ekspor Expander meningkat hingga 200% dibandingkan dengan jumlah ekspor pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, ekspor Suzuki dengan pangsa pasar ekspor 11% ditopang oleh model Ertiga dengan porsi 71,72%, APV dengan porsi 16,48% dari total ekspor CBU Suzuki. Adapun sisanya dikontribusi oleh model lain seperti Swift dan Carry.

Di sisi lain ekspor Daihatsu, ditopang oleh model Gran Max sedangkan Hpnda masih mengandalkan model Brio. Adapun, Chevrolet mengandalkan Captiva alias Wuling Almaz (versi Indonesia) untuk CBU ekspornya.

Filipina masih menjadi tujuan utama ekspor CBU dari Indonesia dengan pangsa pasar 30%. Diikuti Vietnam dengan pangsa pasar 15%, Arab Saudi (10,6%), Thailand (10,49%), dan Negeri Salsa atau Meksiko (4,81%).

Merek yang paling banyak masuk ke Filipina adalah Toyota dengan model Fortuner dengan jumlah 16.426 unit, diikuti Wigo atau yang di Indonesia dikenal sebagai Ayla (14.114 unit), dan Rush (12.880 unit). Filipina juga cukup banyak mengimpor Mitsubishi Expander pada periode tersebut, mencapai 11.297 unit.

Sementara itu di Negeri Paman Ho, mobil yang paling banyak masuk adalah Expander, total ya mencapai 15.304 unit. Mobil lain yang juga cukup banyak masuk ke negara ini adalah Fortuner sebanyak 5.829 unit dan Wigo sebanyak 5.371 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper