Bisnis.com, JAKARTA - Hyundai Motor tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan kepemilikannya dalam perusahaan produsen mobil komersial di China, Sichuan Hyundai Motor. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan yang dibuat Hyundai dan mitranya di Negeri Panda.
Sichuan Hyundai Motor adalah satu-satunya usaha mobil komersial Hyundai di China yang membuat truk kargo dan bus. Hyundai dan Sichuan Nanjun Automotive Group China memiliki porsi kepemilikan kepemilikan masing-masing 50%.
Namun demikian, kinerjanya perusahaan patungan yang berdiri pada 2013 ini tidak begitu optimal. Pada tahun lalu mereka memproduksi 12.228, turun lebih 50% produksi tahun sebelumnya. Padahal kapasitas produksi mereka mencapai 160.000 truk dan 10.000 bus per tahun.
Dikutip dari Reuters, Selasa (22/10/2019), rencana ini dinilai berhubungan dengan keputusan China untuk melonggarkan tentang perusahaan asing yang mengendalikan pembuat mobil atau perusahaan patungan di China.
Pelonggaran aturan ini meniadakan batasan pada produsen yang membuat kendaraan hibrida, listrik, dan plug-in. Batasan kepemilikan pada produsen kendaraan komersial juga berkurang mulai 2020, dan pada 2022 terbuka untuk pasar mobil yang lebih luas.
Hyundai tengah meninjau berbagai rencana untuk memperkuat daya saing perusahaan patungan itu dalam mengubah kondisi pasar di China. Hal ini disampaikan Hyundai melalui sebuah pernyataan melalui surat elektronik tanpa surel. Namun hal ini tidak diiringi penjelasan lebih lanjut.
Langkah serupa juga dilakukan oleh Volkswagen yang tengah mempertimbangkan untuk membeli saham besar di mitra usaha patungan kendaraan listriknya di China. Sementara itu, BMW telah setuju untuk membeli kendali atas usaha patungan utamanya di negara tersebut.