Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Ekspor Otomotif, Indonesia Perlu Lakukan Diversifikasi Produk

Industri otomotif nasional dinilai sangat potensial untuk mengerek ekspor pada masa depan, dengan catatan dapat melakukan diversifikasi produk yang sesuai dengan permintaan global.
Deretan mobil Toyota siap dikapalkan di pelabuhan di Tanjung Priok Car Terminal. /TMMIN
Deretan mobil Toyota siap dikapalkan di pelabuhan di Tanjung Priok Car Terminal. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA -- Industri otomotif nasional dinilai sangat potensial untuk mengerek ekspor pada masa depan, dengan catatan dapat melakukan diversifikasi produk yang sesuai dengan permintaan global.

Pasalnya, pasar Indonesia sangat kompetitif untuk kendaraan multiguna tetapi pasar global membutuhkan sedan dan SUV.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengatakan pemerintah perlu segera merealisasikan aturan harmonisasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dalam program low carbon emission vehicle (LCEV).

Kehadiran aturan tersebut akan merangsang pasar sedan dan sport ulitility vehicle (SUV) di Tanah Air dalam jangka pendek dan selanjutnya akan kompetitif untuk ekspor. Saat ini pasar domestik dan sekaligus menjadi salah satu model andalan ekspor ialah multipurpose vehicle (MPV).

“Tujuan akhirnya mobil sedan, mobil SUV lebih banyak diproduksi di dalam negeri akhirnya yang kita tuju adalah ekspor. Ini langkah sementara, ujungnya kita ingin ekspor kita meningkat, kita harus difersifikasi produk dulu,” ujarnya kepada Bisnis.com, baru-baru ini.

Adapun, LCEV merupakan lanjutkan dari kebijakan pemerintah yang mendorong pengembangan populasi kendaraan ramah lingkungan. Aturan tersebut merupakan turunan dari Peraturan Presiden No.55/2019 terkait kendaraan listrik berbasis baterai.

Pemerintah telah menjadikan otomotif sebagai salah satu dari lima sektor prioritas untuk mendorong ekspor manufaktur mengingat kapasitas pabrik terpasang masih sangat besar. Kementerian Perindustian menargetkan ekspor utuh kendaraan nasional pada tahun ini menyentuh angka 400.000 unit.

Tahun ini beberapa merek baru telah melakukan ekspor utuh seperti Honda yang mengapalkan Brio, Wuling dengan Chevrolet Captiva yang dikembangkan dari Wuling Almaz dan DFSK dengan Super Cab. Salah satu merek yang juga dikabarkan akan melakukan ekspor ialah Isuzu dengan pikap Traga.

Merek baru itu menambah jumlah eksportir kendaaan asal Indonesia yang telah dilakukan oleh Toyota, Daihatsu, Mitsubishi Motors, Suzuki dan Hino. Negara tujuan ekspor produk otomotif asal Indonesia ialah Timur Tengah, Asean, Amerika Latin hingga Asia Pasifik.

Di Asean, salah satu pasar yang menantang ialah Vietnam yang menggulirkan rencana melakukan penerapan tarif khusus untuk produk kendaraan yang diimpor. Selain itu, jika program LCEV berjalan peluang untuk ekspor ke Australia juga terbuka karena telah memiliki perjanjian kerja sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper