Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temui Jalan Buntu, Karyawan GM Lanjutkan Mogok

Serikat Pekerja Otomotif Amerika Serikat atau United Auto Workers (UAW) melanjutkan aksi mogok kerja setelah negosiasi dengan General Motors menemui jalan buntu.
General Motors/Reuters-Rick Wilking
General Motors/Reuters-Rick Wilking

Bisnis.com, JAKARTA - Serikat Pekerja Otomotif Amerika Serikat atau United Auto Workers (UAW) melanjutkan aksi mogok kerja setelah negosiasi dengan General Motors menemui jalan buntu.

Dikutip dari Reuters pada Senin (7/10/2019), UAW menolak tawaran terbaru dari General Motors (GM), sehingga pembicaraan keduanya menemui jalan buntu. Meski begitu, kedua belah pihak telah berjanji untuk melanjutkan negosiasi.

Diketahui GM mengajukan tawaran kerja sama kepada para pekerja dengan beberapa poin yang sebelumnya sudah ditolak oleh UAW.

Terry Dittes, Wakil Presiden UAW yang bertanggung jawab atas persoalan dengan GM menyebut proses negosiasi dengan GM telah memburuk. Dia pun menyatakan kekecewaan kepada GM dalam proses negosiasi tersebut.

Menurutnya, GM telah menunjukkan keengganan untuk memberikan kompensasi yang cukup dalam kontrak kerja sama baru.

UAW sendiri telah memberikan tawaran yang mencakup upah, penandatanganan bonus, keamanan kerja, pembagian keuntungan, dan persoalan lainnya kepada GM. Sayangnya, GM tidak merespon tawaran tersebut.

“GM tidak melakukan apapun untuk memajukan sejumlah masalah besar,” katanya.

GM sendiri menyebut pihaknya berkomitmen untuk terus bernegosiasi agar mencapai kesepakatan. “Kami terus bernegosiasi dengan itikad baik, proposal yang sangat baik, serta menguntungkan karyawan hari ini dan membangun masa depan yang lebih kuat bagi kita semua,” isi pernyataan GM.

Aksi mogok kerja karyawan GM dimulai sejak 16 September 2019. Setidaknya tercatat ada 48.000 pekerja GM adalah anggota UAW, dan mereka menuntut gaji lebih tinggi, keamanan kerja lebih besar, bagian keuntungan lebih besar, dan perlindungan tunjangan perawatan kesehatan.

UAW juga ingin GM membuat komitmen terkait pengembangan produk masa depan yang akan dibangun di berbagai pabriknya yang ada di luar Amerika Serikat.

Salah seorang pejabat GM sebelumnya mengatakan tingkat upah tenaga kerja di fasilitasnya yang ada di Detroit adalah yang tertinggi di industri otomotif. Di sisi lain, GM juga memerlukan tenaga untuk membangun beberapa kendaraan di pasar lain agar dapat menekan biaya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Lili Sunardi
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper