Bisnis.com, JAKARTA – ExxonMobil bakal memaksimalkan pasar di luar industri batu bara untuk menggenjot penjualan produk pada tahun ini.
National Sector Manager Mining ExxonMobil Lubricants Indonesia Meyki Febrian mengatakan bahwa lesunya sektor batu bara terlihat dari penurunan volume penjualan. Namun, hal itu masih terkompensasi oleh pertumbuhan penjualan ke sektor lain.
“Tentunya dalam bentuk konsumsi volumenya turun. Dengan turunnya harga batu bara, otomatis kan mengurangi jumlah operasional mereka kan. Tetapi secara total kami masih berkembang, cuma mining batu bara yang turun makanya kami cover dari segmen lainnya,” katanya, Rabu (18/9/2019).
Dia menjelaskan, secara umum pihaknya berfokus pada tiga pasar yakni, sektor manufaktur, energi, dan pertambangan. Meski pertambangan batu-bara cenderung menurun, masih ada peningkatan dari sektor pertamabangan mineral lain.
Menyiasati kondisi itu, pihaknya lebih banyak merilis produk yang bersifat multiguna, tidak terbatas hanya pemenuhan kebutuhan satu industri saja. Dengan cara ini penjualan secara tidak berfokus pada satu segmen.
Salah satunya adalah produk pelumas gemuk Mobilgrease EP 2 yang dirilis pada ajang Mining Indonesia 2019 di Jakarta. Dia mengatkan produk ini bersifat multiguna dan dapat digunakan oleh berbagai aplikasi.
“Untuk multi purpose lah, sebenarnya bukan untuk aplikasi khusus, tapi untuk kebutuhan sehar-hari, kalau di kendaraan misalnya bearing-nya, atau di crawler-nya, atau di businya, atau di joint-nya,” katanya.
Saat ini, perseroan masih mengandalkan produksi dari pabrik blending di Singapura. Ke depan, dia mengatakan, apabila pasar di Indonesia terus tumbuh dan ada peluang yang dapat meningkatkan efisiensi produksi, tak menutup kemungkinan ExxonMobil akan mendirikan pabrik di Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
