Bisnis.com, JAKARTA – Selepas menggelontorkan investasi senilai US$200 juta hingga 2019, PT Mobil Anak Bangsa (MAB) akan berekspansi pada tahun depan untuk memulai produksi battery pack dan motor kendaraan listrik.
Co-Founder MAB Stephen Sulistyo mengatakan, produksi battery pack secara mandiri dibutuhkan untuk menunjang rencana perseroan memproduksi sepeda motor listrik. Adapun, komponen battery cell masih akan diimpor dari China.
“Rencana membuat battery pack sendiri pada tahun depan, karena kami mau bikin sepeda motor listrik perlu banyak baterai, sementara China yang bisa bikin cell, packing-nya di kami. Packingnya kecil-kecil untuk sepeda motor,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (16/9/2019).
Menurutnya, perseroan juga berencana mengembangkan produksi battery pack untuk bus listrik. Namun, hal itu baru akan dilakukan apabila tingkat permintaan produk bus terus meningkat dari sisi skala ekonomi.
Stephen menuturkan, baterai dan motor kendaran listrik menjadi dua komponen utama kendaraan listrik yang diimpor dari luar negeri. Namun demikian, komponen seperti sasis, bodi, dan interior kendaraan sudah dapat diproduksi di dalam negeri.
“Sampai sekarang ini, per November nanti tingkat komponen dalam negeri (TKD) kami sudah mencapai 40% karena beberapa sudah kami buat di sini, yang belum bisa itu baterai dan motornya yang paling utama,” katanya.
Dia mengatakan, pihaknya juga akan mengembangkan produksi motor listrik secara mandiri untuk mengurangi ketergantungan kepada komponen impor. Jika battery pack dan motor listrik diproduksi di dalam negeri, TKDN bus MAB dapat mencapai 60%.
“Rencana pengembangan, battery pack lalu motor, kami akan buat dalam 2 tahun. Motor listriknya itu kan mesinnya. Targetnya, [TKDN] menjadi 60% lebih, sekarang kami juga sudah advance, baru mulai TKDN kami sudah 40%,” ujarnya.