Bisnis.com, JAKARTA – Kelesuan di sektor pertambangan dan kelapa sawit diyakini bakal membuat sektor logistik menjadi salah satu penopang laju pertumbuhan penjualan kendaraan komersial.
Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono mengatakan, seiring dengan penurunan pada sektor pertambangan dan kelapa sawit, logistik menjadi penunjang penjualan paling stabil. Kontribusi penjualan sektor ini, katanya, mencapai 50%—55%.
“Terutama komoditas, transportasi untuk dua komoditas, batu bara dan CPO [minyak sawit mentah] itu menurun, logistik itu masih meningkat, tapi pertumbuhannya juga tidak terlalu besar. Boleh dibilang relatif stabil, flat lah,” katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Dia menjelaskan, kebutuhan kendaraan komersial untuk sektor logistik secara umum disesuaikan dengan dua aspek, yakni berat muatan dan jumlah atau volume muatan. Industri consumer goods, contohnya, membutuhkan volume besar meski tetapi muatannya tidak terlalu berat.
“Nah biasanya kalau butuh volume pake truk yang panjang, tapi kalau berat dia pakai yang istilahnya super heavy duty truck (HDT), itu kemampuannya lebih besar untuk angkut yang berat. Kalau di kelasnya truk sedang dan ringan, itu biasanya pakai yang panjang 6x2, kalau untuk volume berat pakai 6x4,” katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan kontribusi, truk dengan spesifikasi 6x4 lebih banyak diminati oleh pasar karena lebih multiguna. Dengan ukuran panjang, kendaraan ini bisa digunakan untuk menunjang berbagai sektor industri.
Adapun, berdasarkan data Gaikindo, penjualan wholesales Mitsubishi Fuso sampai dengan Juli mencapai 22,797 unit. Jumlah tersebut mengalami penurunan 28,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 32.006 unit.