Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebutuhan Truk Berdaya Besar Bakal Meningkat

Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menilai bisnis logistik bakal kembali bergairah dengan hadirnya jalan tol baru pada tahun depan.
Model berdiri di samping kendaraan niaga truk Mitsubishi Fuso Fighter varian terbaru saat diluncurkan pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) ke-27 tahun 2019 di Tangerang, Banten, Jumat (18/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Model berdiri di samping kendaraan niaga truk Mitsubishi Fuso Fighter varian terbaru saat diluncurkan pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) ke-27 tahun 2019 di Tangerang, Banten, Jumat (18/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menilai bisnis logistik bakal kembali bergairah dengan hadirnya jalan tol baru pada tahun depan.

Kondisi itu pun diharapkan bakal meningkatkan permintaan truk, khususnya yang berdaya besar.

Wakil Ketua Aptrindo Kyatmaja Lookman mengatakan, saat ini banyak pengusaha truk mengeluhkan kondisi bisnis logistik. Menurutnya, rata-rata truk yang beroperasi saat ini hanya sekitar 60% dari total truk yang ada.

“Karena ekspor impor turun konsumsi domestik juga lagi turun, tapi untuk kondisi saat ini sektor logistik di semester II/2019 ini kurang bagus,” katanya kepada Bisnis, Kamis (12/9/2019).

Kendati demikian, dalam jangka panjang menurutnya sektor logistik akan kembali menggeliat dengan hadirnya Tol Trans Jawa dan Trans Sumatra. Dia juga mengatakan, hal ini akan berdampak terhadap industri otomotif dengan tumbuhnya permintaan kendaraan komersial yang sesuai.

Menurutnya, kendaraan yang ada saat ini tidak didesain untuk berpacu di jalan tol. Hal ini disebabkan oleh kebanyakan truk saat ini memiliki mesin kecil dengan revolusi tinggi yang menyebabkan konsumsi bahan bakar boros.

Dia mengatakan, langkah Volvo yang merilis model FM 440 6x2T mencerminkan antisipasi dunia otomotif terhadap kebutuhan kendaraan komersial spesialis jarak jauh. Dia menilai, dengan kapasitas mesin yang besar dan revolusi lebih rendah, kendaraan seperti ini akan lebih optimal dan efisien.

Namun, dia mengatakan bahwa tidak serta merta produk baru Volvo itu akan menjadi primadona bagi para pelaku usaha. Pasalnya, harga yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan dengan truk merek Jepang.

“Harganya kan bisa dua atau tiga kali lipat. Sekarang tinggal perbandingannya, harga solar yang dikonsumsi dapat apakah bisa mengkompensasi harga mobil yang mahal,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper