Bisnis.com, JAKARTA - DFSK mencatatkan penjualan sebanyak 1.780 unit selama Januari hingga Juli 2019. Model pikap justru mendominasi ketimbang mobil penumpang.
DFSK Super Cab terjual sebanyak 936 unit. Mereka berharap Glory 560 dapat menggenjot penjualan ke depannya.
Penjualan DFSK Glory 560 sejak diluncurkan per April 2019 telah lebih dari 2.000 unit. Berbekal mesin 1.5 liter, Glory 560 harus bersaing di kelas medium sport utility vehicle bersama Toyota Rush dan Daihatsu Terios yang lebih dulu mengusai pasar.
"Hasil ini membuat Glory 560 kini menjadi tulang punggung penjualan kendaraan penumpang DFSK," ujar Director of Sales Centre PT Sokonindo Automobile, Alex Pan, di Jakarta, kepada Bisnis belum lama ini.
Pasar pikap milik Dongfeng Sokonindo (DFSK) diyakini akan terus berkembang setelah mulai menjajaki rencana ekspor mobil ke beberapa negara Asia. DFSK telah membangun pabrik bernilai investasi US$150 juta (sekitar Rp2 triliun) di Cikande, Banten.
Mobil pikap, Super Cab, menjadi model pertama yang diinisiasi ekspor ke Srilanka dan Thailand pada Desember 2018. Negara tujuan ekspor mereka akan berkembang ke Filipina dan China, yang sebagian besar dalam bentuk terurai atau completely knock down (CKD).
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat selama semester pertama tahun ini, DFSK telah mengekspor sebanyak 90 unit secara CKD.