Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Esemka merupakan mobil merek nasional seperti AMMDes atau sepeda motor listrik Gesits. Pemerintah hanya membantu menfasilitasi pelaku otomotif untuk tumbuh menggunakan konten lokal.
“Kami jawab itu mobil merek nasional. Jadi nanti pasar yang akan menilai karena mobil itu tidak wajib dibeli pemerintah atau instansi pemerintah,” ujarnya di Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Airlangga menuturkan, program pemerintah ialah mendukung ekosistem industri otomotif nasional. Salah satu cara yang dilakukan ialah mempertemukan pelaku usaha komponen dengan pelaku otomotif salah satunya Esemka.
Dia menjelaskan, yang paling penting dari suatu kendaraan ialah tingginya penggunaan konten lokal. Esemka, katanya, pada tahap awal menggunakan sekitar 40% hingga 50% konten lokal dengan produksi sekitar 6.000 unit per tahun. Model awal yang akan diproduksi ialah pikap.
“Kalau mobil itu yang penting lokal konten berapa persen. Jadi tahap awal pabrik baru itu 40% sampai 50%,” katanya.
Sebelumnya, PT Solo Manufatur Kreasi (SMK) menyatakan akan memperkenalkan dua varian pikap Bima 1.2 dan Bima 1.3. Kendaran berbentuk pikap ini diketahui telah lulus uji tipe di Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu.
Direktur Utama SMK Eddy Wirajaya menolak Esemka disebut mobil nasional. Menurutnya, Esemka adalah salah satu merek mobil yang produksi dalam negeri.