Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Januari-Juli 2019, Honda Paling Banyak Ekspor CKD

Ekspor kendaraan terurai alias completely knock down (CKD) melejit lebih dari 900% sepanjang 7 bulan pertama 2019 berkat kontribusi besar Honda.
Peresmian ekspor All-new Honda Brio ke Vietnam dan Filipina pada Maret 2019./BISNIS.com
Peresmian ekspor All-new Honda Brio ke Vietnam dan Filipina pada Maret 2019./BISNIS.com

Bisnis.com, JAKARTA – Ekspor kendaraan terurai alias completely knock down (CKD) melejit lebih dari 900% (yoy) sepanjang 7 bulan pertama 2019 berkat kontribusi besar Honda.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), merek yang telah mengekspor Brio secara utuh ini, mengapalkan secara terurai sebanyak 374.225 unit, naik tinggi dibandingkan periode yang sama 2018 yang hanya sebanyak 28 unit.

Peringkat kedua ekspor CKD ditempati oleh Toyota dengan 20.980 unit, sedikit melambat dibandingkan periode yang sama 2018 yang sebanyak 21.040 unit. Posisi berikutnya ditempati Suzuki dan DFSK dengan ekpor CKD masing-masing sebanyak 16.728 unit dan 90 unit.

Pada sisi komponen, ekspor asal Indonesia juga meningkat sebesar 7,3% dengan total ekspor komponen sebanyak 43,6 juta set. Ekspor komponen terbesar dipegang oleh Toyota, disusul Honda, Suzuki dan Hino.

Gaikindo juga mencatat total ekspor completely built-up (CBU) sebanyak 136.956 unit pada Januari-Juli 2019. Angka itu naik 21,8% dengan pertumbuhan paling tinggi dicatatkan oleh Mitsubishi Motors yang mengapalkan Xpander yang naik hingga 974,4% atau setara dengan 24.356 unit.

Adapun, eksportir paling besar masih dipegang oleh merek Toyota baik yang dikapalkan oleh Toyota ataupun Daihatsu. Ekspor Toyota tercatat sebanyak 38.947 unit, sedangkan Daihatsu sebanyak 55.184 unit. Total ekspor Toyota utuh itu hanya tumbuh 1% dibandingkan periode yang sama 2018.

Presiden Direktur PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengatakan, perkembangan ekspor tidak lepas dari kondisi ekonomi negara tujuan ekspor. TMMIN terus memantau perkembangan ekonomi negara tujuan ekspor seperti di Timur Tengah, Oceania, Amerika Selatan dan lainnya.

"Kemudian bahwa produk-produk kita cukup kompetitif karena pesaingan di global juga ketat tidak hanya di domestik," ujarnya belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper