Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Otomotif Bisa Tembus Rp50 Triliun dalam 2,5 Tahun

Komitmen pemerintah untuk memulai era kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air diprediksi melahirkan peluang investasi hingga Rp50 triliun dalam 2,5 tahun ke depan.
Ilustrasi pengisian energi kendaraan listrik (EV)/Reuters
Ilustrasi pengisian energi kendaraan listrik (EV)/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Komitmen pemerintah untuk memulai era kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air diprediksi melahirkan peluang investasi hingga Rp50 triliun dalam 2,5 tahun ke depan.

Pasalnya, pabrikan otomotif hanya memiliki waktu jeda selama 2 tahun setelah kehadiran aturan low carbon emission vehicle (LCEV) dan kendaraan listrik.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan, dalam 2,5 tahun ke depan bakal terjadi peningkatakan investasi sektor otomotif karena pemerintah mendorong kendaraan ramah lingkungan.

"Komitmennya itu seperti Rp28 triliun dari Toyota, itu sudah top manajemen Toyota. Nah ada lagi sekitar US$1,5 juta, itu sudah komitmen tapi saya belum bisa sampaikan," ujarnya di sela-sela FGD Mobil Listrik Nasional 2019 di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Menurutnya, selain investasi dari luar terdapat juga investasi dalam negeri yang jika ditotal angkanya bisa mencapai Rp50 triliun. Investasi itu merupakan bagian dari persiapan untuk pengembangan program LCEV.

Pemerintah, katanya, selalu mendorong prinsipal otomotif untuk berinvestasi di dalam negeri. Pemerintah juga telah merilis aturan insentif untuk investasi sehingga diharapkan memacu investasi dalam negeri.

"Anggaplah akhir tahun ini [LCEV] 2 tahun lagi, itu sudah harus dipersiapkan," ujarnya.

Pemerintah telah berkomitmen untuk masuk ke era kendaraan listrik. Terdapat dua pendekatan yang dilakukan yakni melalui Peraturan Presiden yang mengatur khusus perihal kendaraan listrik berbasis baterai dan program LCEV dari Kemenperin yang mengatur kendaraan listrik hibrida hingga baterai dengan sejumlah insentif yang tengah disiapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper