Bisnis.com, JAKARTA—Jelang Idulfitri, banyak masyarakat yang mulai bersiap untuk mudik ke kampung halaman. Salah satu moda transportasi yang menjadi pilihan adalah mobil pribadi. Selain lebih privasi, para pemudik juga bisa membawa berbagai macam barang kebutuhan.
Namun, banyaknya barang yang dibawa sering kali tidak cukup jika harus diletakkan seluruhnya di ruang bagasi sehingga banyak yang memasang bagasi tambahan atau roofbox pada atap mobil agar mudik tetap nyaman.
Dede Ardiansyah Supervisor Marketing Whale Carrier mengatakan terdapat berbagai pilihan roofbox yang bisa digunakan mulai dari kapasitas 310 liter hingga yang paling besar 750 liter dengan range harga mulai Rp4 jutaan hingga Rp9 jutaan.
Jenis roofbox yang paling laku saat ini adalah tipe overlander dengan kapasitas 650 liter. Tipe ini lebih banyak digunakan untuk kendaraan SUV seperti Pajero dan Fortuner. Pasalnya, pada hari-hari di luar masa mudik lebaran, konsumen yang menggunakanroofbox kebanyakan para pengguna mobil SUV.
“Tipe ini memiliki model yang tidak tinggi tetapi lebih panjang dan lebar serta bentuknya tipis sehingga mobil tetap terlihat gagah dan sporty tanpa menggagu aerodinamis kendaraan,” ujarnya.
Adapun untuk kendaraan MPV seperti Avanza dan Xenia biasanya lebih sering menggunakan roofbox untuk kebutuhan mudik. Sebagian besar menggunakan tipe 550 liter, meski tidak menutup kemungkinan pula menggunakan tipe 650 liter, baik karena faktor kebutuhan maupun bentuknya yang gagah.
Sementara itu, untuk kendaraan jenis citycar biasanya menggunakan roofboxtipe 410 liter, tetapi belakang semakin banyak yang memilih roofboxberukuran 550 liter sedangkan untuk kendaraan LCGC akan lebih baik menggunakan yang ukuran lebih kecil demi kenyamanan dan keselamatan.
“Proses penataan barang saat memakairoofbox itu, kalau bisa barang yang paling berat diletakan paling belakang. Di depan itu usahakan menaruh barang yang soft seperti tas, jangan koper. Jangan juga bawa cairan yang mudah terbakar karena di dalam roofbox itu kan panas kena matahari,” terangnya.
Untuk proses pemasangannya, para pemilik mobil sebetulnya bisa melakukan sendiri. Apalagi untuk merek Whale Carrier yang tinggal pasang dan copot dengan tangan kosong. Namun, sebelum menggunakanroofbox, hal pertama yang harus diperhatikan adalah memasangcrossbar terlebih dahulu sebagai kakinya.
“Setelah dipastikan [crossbar] kencang baru pasang roofbox. Kalau untuk kendaraan SUV atau yang sudah memiliki roofrail maka crossbar bisa dipasang di roofrail-nya, sedangkan untuk mobil MPV, LMPV, maupun citycar yang tidak memiliki roofrailmaka crossbar bisa dijepit di list plafon mobil,” tuturnya.
Dede mengatakan bahwa seluruhroofbox, baik yang berkapasitas kecil hingga yang terbesar hanya dapat membawa barang dengan berat maksimal 50 kg. Sebab, roofboxsejatinya dipergunakan untuk membawa barang berukuran besar yang memakan tempat di kabin seperti stroller bayi, kursi roda, maupun koper.
“Makanya roofbox itu kapasitasnya liter bukan kg karena atap mobil itu kekuatannya hanya sekitar 90 kg. Kalauroofbox dan cross bar itu totalnya 25 kg dan diisi 50 kg barang, maka total semuanya sudah mencapai 75 kg, jangan sampai terlalu berlebih,” ujarnya.
Sebab, jika membawa barang terlalu berat, tumpuan di atap mobil akan menjadi sangat berat. Hal ini justru akan membuat atap mobil menjadi bengkok, apalagi untuk kendaraan MPV yang tidak memiliki roofrail. Selain itu, tentu saja dapat menggangu keselamatan berkendara.
Sementara itu, Fransiscus Soerjopranoto, Executive GM Toyota Astra Motor mengatakan ada dua jenis kendaraan yang memang sering digunakan untuk mudik karena mengangkut lebih banyak penumpang yaitu model MPV dan SUV.
“MPV ini mau angkut barang atau penumpang bisa. Kalau penumpang itu mengangkut 7 orang dengan posisi bagasi di bagian belakang. Tetapi jika barang yang dibawa berlebih bisa menambah akseseoris roofbox yang didapatkan after sales,”ujarnya.
Sementara itu, SUV memiliki desain yang sedikit berbeda dibandingkan MPV dengan bentuk yang lebih gagah dan sporty sehingga ketika ditambahroofbox pada bagian atas akan membuat tampilannya lebih menark, apalagi biasanya SUV sudah dilengkapi dengan roofraill.
“Tapi roofrail itu hanya bisa digunakan untuk membawa barang single yang ukurannya cukup besar seperti sepeda kemudian diikatkan pada roofrail, tetapi kalau barangnya parsial, tidak bisa hanya diikat di roofrail, harus menggunakan roofbox,” terangnya.
Adapun untuk kendaraan LCGC, tidak masalah menggunakan roofbox tetapi pilih yang ukurannya lebih kecil. Tidak ada masalah yang berarti hanya saja kecepatan mobil akan tidak maksimal apalagi saat tanjakan akan berkurang tenaganya.
Pihaknya tidak menyarankan para pengemudi menggunakan bagasi tambahan yang sifatnya terbuka atauroofrack karena akan membahayakan, tidak hanya bagi pemilik kendaraan tetapi juga pengendara lainnya.
Ada beberapa risiko yang bisa terjadi mulai dari risiko cuaca, risiko kehilangan ketika mobil berhenti atau beristirahat, kemungkinan barang bisa berceceran saat di jalan yang juga bsia membahayakan pengendara di belakangnya.
Selain itu, jika tidak menggunakanroofbox, pengemudi biasanya tidak mengetahui berat dan kapasitas barang yang diangkut sehingga bisa memungkinkan bakal overload dan itu akan membahayakan.
“Maka kalau untuk pulang dengan membawa jenis kendaraan apapun jika bagasi di dalam tidak cukup sebaiknya menggunakan roofbox karena lebih aman,” tutupnya.
Memang dari sisi biaya, roofbox memiliki harga yang terbilang tidak murah tetapi keselamatan tentu harus menjadi yang paling utama.
Jika pun tidak ingin membeli roofbox, saat ini sudah banyak penyedia yang menyewakan berbagai jenis roofboxmulai dari Rp90ribu hingga Rp150ribu per hari, di luar crossbar dan jasa pemasangan.
Berikut tips memilih roofbox yang dapat menjadi pertimbangan:
1. Pastikan bahan roofbox dari plastic ABS, jangan memilih berbahan fiber
2. Pastikan sistem penguncian roofbox kuat dan aman sehingga tidak khawatir bakal terbuka saat mobil melaju
3. Memiliki sparepart dan after sales yang jelas sehingga ketika terjadi kerusakan bisa segera diperbaiki