Bisnis.com, JAKARTA — CV Laksana mengaku mendapatkan banyak kemudahan untuk melakukan ekspor dari pemerintah. Salah satu kemudahan itu ialah mendapatkan keringanan bea masuk untuk impor sasis dan mesin Bus Scania.
Direktur Teknik CV Laksana Stefan Arman mengatakan, untuk mengekspor bus 4 bus eksekutif ke Bangladesh, pihaknya mendatangkan sasis dan mesin dari Swedia.
"Itu berarti kami harus melakukan impor. Nah, di Bea Cukai kami dapat kemudahan dapat fasilitas bea masuk jadi sangat murah. Kami diringankan," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/03/2019).
Karoseri asal Ungaran ini mulai mengirimkan 4 bus ke Bangladesh hari ini. Nilai ekspor keempat unit kendaraan itu setara US$808.000. Hingga akhir tahun, perusahaan akan mengririmkan lagi 10 unit bus tingkat ke Bangladesh.
Stefan mengatakan, bus Laksana yang diekspor menggunakan standar emisi Euro 3 sesuai dengan spesifikasi dari pabrikan. Harga satu bus yang dikapalkan adalah Rp2,5 miliar, termasuk harga sasis dan mesin senilai Rp1,5 miliar.
"Sekilas secara desain eksterior dan interior sama. Namun, secara detail terdapat perbedaan seperti tidak ada pintu belakang dan tengah," paparnya.