Bisnis.com, JAKARTA - Honda Motor mengumumkan akan menutup satu-satunya pabrik di Inggris pada 2021. Keputusan tersebut dipastikan tidak terkait dengan Brexit tetapi tetap mengecewakan Inggris.
Keputusan Honda tersebut dinilai Sekretaris Bisnis Inggris Greg Clark sangat mengecewakan. "Ini adalah keputusan yang menghancurkan bagi Swindon dan Inggris," katanya.
Menurutnya, keputusan komersial ini didasarkan pada perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di pasar global.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/2/2019) Chief Executive Honda, Takahiro Hachigo mengatakan keputusan itu didasarkan pada perubahan di pasar mobil global. Rencananya mereka juga akan berhenti memproduksi sedan Civic di Turki mulai 2021.
Penutupan pabrik Swindon di Inggris selatan tersebut diperkirakan akan mengakibatkan 3.500 pelerja kehilangan mata pencaharian dan menambah pukulan besar bagi manufaktur Inggris di tengah keributan Brexit.
Honda menjadi salah satu dari sekian produsen mobil lain yang menilai untung-rugi tetap mempertahankan kehadiran pabrik mereka di Inggris dan Eropa.
Bagi Honda, penurunan permintaan kendaraan diesel terkait regulasi emisi yang lebih ketat, dan ketidakpastian atas kepergian Inggris dari Uni Eropa bulan depan telah mengaburkan prospek manufakturnya di kawasan itu.