Bisnis.com, SOLO – Industri kreatif modifikasi kendaraan utamanya aliran custom makin banyak diminati masyarakat. Ragamnya sangat kaya gaya, sebut saja misalnya scrambler, bobber, japstyle, chopper, dan sebagainya.
Bahan motor custom pun tidak melulu mesin berkubikasi besar yang biasanya keluaran Eropa maupun Amerika. Motor besutan Jepang dan India juga banyak dijadikan bahan modifikasi, sebut saja keluarga Honda dengan generasi mesin GL, Yamaha dengan Scorpio, Suzuki dengan Thunder 250.
Peminat motor custom, Premana, mengatakan setiap orang memiliki keinginan sendiri-sendiri dalam memilih kendaraan. Melalui modifikasi, orang bisa merubah tampilan kendaraannya sesuai karakter masing-masing. Itulah alasan yang membuatnya menyukai motor custom.
"Awalnya karena tertarik melihat motor modifikasi milik teman. Kok aneh, dilihat saat di jalan juga terlihat berbeda," kata pria warga Sukoharjo tersebut saat ditemui JIBI di Solo belum lama ini.
Selanjutnya dia membeli motor GL100 bekas dan dibawanya ke bengkel modifikasi. Konsep scrambler yang dia pilih untuk kendaraannya. "Jadi seperti trail. Awalnya tampilannya sudah hancur, kemudian dibangun lagi," kata dia.
Dia mengakui dengan memodifikasi kendaraan, biaya yang dikeluarkan lebih banyak dibandingkan membeli motor baru. "Tapi lebih puas dan sesuai karakter," kata dia.
Penyuka motor custom juga dari berbagai kalangan. Tak terkecuali Presiden Joko Widodo pernah membeli motor modifikasi honda berbodi ukiran tembaga.Selain itu, Kepala Negara juga membeli motor chopper dan mengendarainya beberapa waktu lalu.
Banyaknya peminat motor custom itu pun disambut baik oleh pelaku bisnis motir custom. Eko Sutanto dari Rich Richie Ride Garage, bengkel modifikasi yang berlokasi di Mojosongo, mengatakan perkembangan motor custom di Indonesia termasuk Solo saat ini sudah cukup bagus.
Hal itu terbukti dengan sudah banyaknya kendaraan custum yang berseliweran di jalanan Solo. Bahkan peminat motor custom tersebut berasal dari berbagai kalangan.
Dia mengaku sudah pernah mendapatkan permintaan untuk menggarap motor custom dari seorang mahasiswa, pelajar, dokter bahkan anak Presiden.
"Bahkan saat ini sudah banyak iklan beberapa brand yang menampilkan motor custom di dalamnya. Itu menunjukkan bahwa motor modifikasi sudah dikenal," kata dia.
Eko memulai usaha modifikasi motor tersebut sejak 2010 lalu di sebuah kamar indekos saat masih kuliah. Bermula dari hobi mengotak-atik motor, dia saat itu merubah Hobda Tiger menjadi kendaraan dengan konsep bobber.
Hasil karyanya itu kenudian diunggah di forum online dan dilirik oleh konsumen pertamanya. Sejak saat itu permintaan custom pun mengalir.