Bisnis.com, JAKARTA—PT Hyundai Mobil Indonesia terus mengkaji peluang meningkatkan kapasitas pabrik perakitan Hyundai di Bekasi, Jawa Barat. Pasalnya, sejauh ini pabrik perakitan Hyundai hanya memproduksi H-1 yang mayoritas untuk pasar ekspor.
Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno mengatakan, HMI sedang melakukan evaluasi dan kajian untuk menghadirkan produk yang tepat bagi pasar. Poin utama yang menjadi pertimbangan kajian ialah penerimanaan konsumen terhadap produk dan harga yang tepat.
"Under evaluation. Nanti kami akan beritahu. Pertimbangannya dari sisi costumer acceptance pada segment tersebut, harga dan spesifikasi yang kompetitif," tulisnya dalam pesan pendek kepada Bisnis, Minggu (26/08/2018).
Mukiat masih belum mau memberikan informasi terkait jenis varian produk yang bakal digarap oleh pabrik Hyundai. Namun, jika berkaca dari produk Hyundai yang laris di Tanah Air ialah sport utility vehicle (SUV) melalui Tuscon dan Santa Fe. "Nanti diinformasikan kalau sudah detail," tambahnya.
Seperti diketahui, HMI memiliki pabrik di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat yang kapasitas produksinya disebut mencapai 25.000 unit per tahun. Gaikindo mencatat terdapat dua produk dari pabrik Hyndai dengan produk terbanyak yang dihasilkan ialah H-1 dan Starex.
Kedua produk itu merupakan kendaraan multi guna (multi purpose vehicle/MPV) berukuran besar. Walaupun tidak terlalu besar pasar di dalam negeri, H-1 rakitan Hyundai merupakan produk andalan yang diekspor ke Thailand.
Baca Juga
Pada tahun ini, HMI menargetkan ekspor H-1 ke Thailand mencapai 3.000 unit tergantung pasokan pengiriman dari Korea. Pabrik Hyundai kemudian merakit kendaran (completely knock down/CKD) tersebut.
Selama 7 bulan pertama tahun ini, Gaikindo mencatat ekspor kendaraan Hyundai sebanyak 1.324 unit, turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 2.112 unit. Dengan jumlah ekspor tersebut Hyndai berkontribusi sebesar 1% terhadapa total ekspor kendaran secara CBU dari dalam negeri yang sebanyak 133.003 unit.