Bisnis.com, TANGERANG -- PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memperluas jaringan di wilayah Jabodetabek. Perusahaan berkerjasama dengan PT SrikandiDiamond Motors meresmikan diler khusus kendaraan penumpang dan niaga ringan di Cikupa, Tangerang, Senin (26/3/2018).
Bagi Mitsubishi, gerai tersebut merupakan diler khusus kendaraan penumpang yang ke 113 di Indonesia. Sementara itu, ini adalah diler ke 36 yang berkerja sama dengan grup Srikandi.
Director of Sales & Marketing MMKSI Irwan Kuncoro mengatakan bahwa Jabodetabek berkontribusi sebanyak 41% dari total capaian penjualan. Peresmian diler ini menjadi satu kekuatan untuk mencapai komitmen perusahaan.
"Komitmen kami adalah untuk menjadikan Mitsubishi Motors sebagai Top of Mind Brand di pasar Indonesia," katanya dalam peresmian diler.
Adapun serupa dengan diler khusus kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi lainnya, Cikupa dilengkapi dengan layanan penjualan produk yang terdiri dari Pajero Sport, Xpander, Outlander Sport, Delica, Mirage dan Triton. Pajero Sport dan Xpander menjadi model andalan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi penjualan kendaraan penumpang Mitsubishi di diler ini dan di Jabodetabek secara umum.
Selain layanan penjualan, diler ini juga memberikan layanan purnajual seperti layanan perawatan kendaraan dan ketersediaan suku cadang kendaraan penumpang Mitsubishi Motors.
Selanjutnya MMKSI masih memiliki perkerjaan rumah menguatkan jaringan, seiring dengan menggenjot volume penjualan. Hingga Maret 2019, perusahaan menargetkan memiliki 143 diler khusus kendaraan penumpang dan niaga ringan.
Mitsubishi memiliki target ambisius sepanjang 2018. Merek otomotif asal Jepang ini hendak menjadikan Indonesia pasar kedua terbesar di dunia. Mobil kecil serbaguna (LMPV) Xpander aja menjadi senjata agar Indonesia dapat melompati volume penjualan tiga negara lain.
Presiden Direktur MMKSI Kyoya Kondo mengatakan bahwa tahun ini membidik angka penjualan ritel sebanyak 140.000 unit. Apabila dibandingkan dengan tahun lalu perusahaan mengincar kenaikan sebanyak 75,73%, jauh di atas pasar yang diprediksi cederung stagnan.