Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkolaborasi dengan tujuh perguruan tinggi untuk mengembangkan sumber daya manusia ketenagalistrikan, pengembangan dan penelitian ketenagalistrikan dan inovasi kendaraan listrik.
Ketujuh perguruan tinggi tersebut Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (Undip), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Udayana (Unud).
Naskah perjanjian kerja sama (PKS) antara PLN dan tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) tersebut ditandatangani pada Selasa (28/2/2018).
Direktur Utama PLN Sofyan Basir menilai dengan melibatkan potensi anak bangsa dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan akan dapat mendorong roda perekonomian.
“Salah satu kerja-samanya adalah PLTU Nasional yang merupakan pembangkit dengan sumber daya secara menyeluruh dari Indonesia untuk Indonesia, penggunaan produk dalam negeri, dan tenaga kerja ahli dalam negeri untuk memperkuat struktur industri nasional agar tercipta lapangan pekerjaan dan mebingkatkan kesempatan kerja,” katanya.
Dia menjelaskan kerja sama ini meliputi beberapa hal.
Pertama, magang bersertifikat sesuai kompetensi bidang ketenagalistrikan. “Program magang bersertifikat, bertujuan menghasilkan SDM unggul berkompetensi, sedini mungkin dan paham. Ditargetkan mulai awal Juni 2018," katanya
Melalui program ini akan diseleksi calon peserta magang dari mahasiswa tujuh perguruan tinggi negeri yang bekerja sama.
Peserta magang akan diberikan bekal kompetensi berbasis learning by doing secara langsung dengan pengawasan mentor berkualifikasi selama enam bukan di unit-unit PLN dan difasilitasi untuk melaksanakan uji kompetensi sesuai bidang yang telah dipelajari.
Kedua, penelitian dan pengembangan bidang ketenagalistrikan. Dalam hal ini untuk Pembangkit Merah Putih yang meliputi design project, kajian kelayakan project, konsultasi terkait site investigasi.
Kemudian listrik nasional, meliputi penelitian dan pengembangan kendaraan listrik, penelitian dan pengembangan terkait peralatan pendukung kendaraan listrik dan penelitian serta pengembangan lainnya yang diperlukan untuk mendukung kegiatan penyediaan tenaga listrik.
Ketiga, kerja sama ini juga meliputi diseminasi bidang ketengalistrikan baik nasional maupun internasional.
Sofyan mengatakan terkait PLTU Nasional, rencananya PLTU Nasional pertama akan dibangun yang berlokasi di Bangka dengan kapasitas 2x 50 MW.
Pembangunan akan dimulai pada 2019 dengan target selesai pada 2022.
Sementara untuk inovasi bus listrik yang akan melibatkan perguruan tinggi direncanakan untuk beroperasi di area terbatas antara lain Bandara Internasional Soekarno Hatta, kampus tujuh perguruan tinggi negeri, kawasan wisata Nusa Dua Bali dan kompleks Stadion Gelora Bung Karno.
"Rencananya pada April 2019," katanya.