Bisnis.com, JAKARTA – Hasil studi J.D Power menunjukkan permasalahan kendaraan baru di Indonesia sepanjang 2017 meningkat dibandingkan dengan 2016, seiring dengan naiknya penggunaan mobil baru.
Tingkat permasalahan ditunjukkan dengan rata-rata problem yang dialami per 100 kendaraan (PP100), di mana skor yang lebih rendah mencerminkan kualitas lebih tinggi. Pada tahun lalu, skor tingkat permasalahan adalah 109 PP100, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya 70 PP100.
Studi tersebut menyebutkan ada 10 masalah teratas selama 2017, sebanyak 7 di antaranya merupakan masalah yang selalu dilaporkan selama 3 tahun terakhir. Sebanyak 44% dari masalah tersebut berkaitan dengan cacat atau kerusakan.
“Konsumen merasa terganggu dengan kualitas audio, hiburan atau sistem navigasi dan interior, selain beberapa faktor di area lainnya,” kata Kaustav Roy, Direktur J.D. Power Singapura, Rabu (31/1).
Studi mengenai kualitas awal di Indonesia atau Indonesia Initial Quality Study (IQS) 2017 didasarkan pada evaluasi dari 2.664 pemilik kendaraan yang membeli kendaraan baru antara September 2016 dan Agustus 2017. Studi ini mencakup sembilan merek dan 51 model mobil penumpang dan kendaraan utilitas.
Studi ini mengukur masalah yang dialami oleh pemilik kendaraan baru dalam jangka 2—6 bulan pertama kepemilikan dan memeriksa lebih dari 200 buah masalah dalam delapan kategori kendaraan, seperti mesin dan transmisi, pengalaman berkendara, interior dan eksterior kendaraan, fitur, kontrol dan tampilan , ventilasi dan pendingin, audio, hiburan atau navigasi, serta tempat duduk.