Bisnis.com, TOKYO - Kementerian Transportasi Jepang menemukan fakta bahwa lima dari enam pabrik milik Nissan Motor Co terindikasi melakukan kesalahan prosedur.
Pernyataan itu muncul bersamaan dengan keputusan perusahaan yang menarik sebanyak 1,2 juta unit mobil penumpang yang terjual di Jepang selama tiga tahun terakhir karena masalah ini.
Adapun kesalahan yang dituduhkan adalah salah satu perusahaan otomotif terbesar di Jepang itu menggunakan jasa teknisi yang tidak bersertifikat untuk pengecekan mobil yang dipasarkan di dalam negeri.
Baca Juga
"Teknisi yang tidak bersertifikan di Nissan termasuk pekerja kontrak," kata Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Keiichi Ishii seperti dikutip dari Reuters, Minggu (8/10/2017).
Penggunaan karyawan yang tidak bersertifikat merupakan kesalahan utama kedua yang melibatkan produsen mobil Jepang dalam waktu kurang dari dua tahun.
Sebelumnya, Mitsubishi Motors Corp mengalami peristiwa serupa. Perusahaan tersebut melakukan kecurangan dalam pengujian tingkat konsumsi bahan bakar untuk produk yang dijual di dalam negeri.