Bisnis.com, JAKARTA – Produsen otomotif tengah berlomba-lomba merebut perhatian wanita Arab Saudi. Pasalnya, setelah negara di kawasan Timur Tengah itu mengizinkan wanita berkendara, terdapat 9 juta calon pelanggan yang akan mencari kendaraan pertama mereka.
Hal ini tampak betul pada media sosial para produsen otomotif. Di tengah sorak-sorai dan ejekan atas pencabutan larangan mengemudi wanita Saudi, sejumlah merek mobil mencoba merayu. Mereka berlomba untuk mendapatkan calon konsumen wanita di negara dengan ekonomi terbesar di Timur Tengah.
Ford Motor Co menuliskan “Selamat datang di kursi pengemudi”, dengan disertai gambar sepasang mata wanita yang tampak di kaca spion belakang dengan latar hitam.
Dalam tweet lain, merek Amerika Serikat ini menawarkan “Mobil impian” di bawah tagar #SaudiWomenCanDrive kepada seorang aktivis hak perempuan dengan memasang gambar mobil balap Mustang berwarna kuning terang di sebuah terowongan.
Sementara itu, merek Land Rover dan Jaguar milik Tata Motors Ltd. memasang gambar tas tangan yang menumpahkan kunci mobil, lipstik dan sebotol parfum di antara barang-barang lainnya, dengan judul yang mengatakan "Petualangan menanti Anda" dan "Jalan itu milik Anda."
Volkswagen AG menerbitkan sebuah gambar hitam, menempatkan kata-kata "Giliranku" di antara dua kepalan tinju bertato henna. Tato ini bersifat sementara dan sering digunakan oleh wanita di kawasan Timur Tengah.
Pembuat mobil Jepang Toyota Motor Corp., yang menguasai pasar sebesar 32% di Arab Saudi tahun lalu, mengunggah gambar seorang sopir wanita yang berdiri di samping mobil biru mengkilap. Merek premium milik Toyota, Lexus menerbitkan gambar jari wanita di saklar pengapian dengan situs web dan nomor teleponnya di bawahnya.
Mengutip Bloomberg, Senin (2/10/2017), keputusan Raja Salman bin Abdulaziz untuk mengeluarkan lisensi pengemudi bagi wanita adalah bagian dari usaha yang lebih besar untuk memodernisasi dan mendiversifikasi ekonomi kerajaan dan mengurangi ketergantungannya pada minyak. Mobilitas yang meningkat berarti lebih banyak perempuan akan dapat mencari pekerjaan, yang dapat meningkatkan pendapatan.
Membuka pasar mobil di negara berpenduduk 32 juta ini tidak hanya akan meningkatkan permintaan akan mobil, tapi juga untuk produk terkait seperti asuransi, pinjaman dan iklan papan reklame, yang saat ini dilarang menggambarkan perempuan.