Bisnis.com, JAKARTA – PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) manargetkan Sulawesi menjadi wilayah selanjutnya yang berkontribusi besar terhadap volume penjualan. Sebab, konsumen kendaraan niaga di wilayah itu dinilai serupa dengan Jawa Timur.
Presiden Direktur PT TMDI Biswadev Sengupta mengatakan sejauh ini Jawa Timur memberikan kontribusi penjualan sebesar 40%. Kendaraan niaga jenis pikap menjadi favorit di sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti Surabaya, Jember, dan Jombang.
“Tidak ada pendekatan khusus, tapi mungkin tenaga penjual kami di sana lebih agresif. Selain itu juga rasanya konsumen di sana lebih fleksibel dalam hal merek. Tidak terlalu berorientasi kepada merek, seperti konsumen di Jakarta dan Jawa Barat,” kata Sangupta kepada Bisnis, Senin (1/5/2017).
Sangupta berharap banyak kepada perbaikan ekonomi tahun ini. Seperti diketahui, kondisi makro ekonomi sangat berdampak terhadap volume penjualan kendaraan niaga.
Tahun lalu, pasar kendaraan niaga sangat parah, karena kondisi ekonomi di Indonesia yang terpengaruh kondisi global yang memprihatinkan. Namun, menjelang akhir tahun kondisi ekonomi di dalam negeri perlahan mulai menunjukkan perbaikan.
“Kami yakin tahun ini akan naik [pasar kendaraan niaga]. Tata Motors akan memantapkan posisi di tengah situasi itu,” katanya.
Adapun TMDI enggan berbicara mengenai target penjualan tahun ini. Sangupta beralasan target berupa angka akan mengganggu konsentrasi perusahaan membangun hal-hal dasar dalam menjalankan bisnis di Indonesia.
Hal-hal mendasar yang menurutnya sangat penting adalah membangun jaringan, memperkuat citra, dan meyakinkan konsumen mengenai kapabilitas produk Tata Motors. Sebagai merek baru, terlalu awal untuk menaruh target berupa angka.
“Mungkin nanti saat kami sudah dikenal banyak orang, kami akan bicara soal angka.”
Produk Baru
TMDI dalam ajang pameran otomotif Indoneesia International Motor Show (IIMS) 2017 memboyong dua produk baru, yakni Tata Super Ace High Torque (HT) DLS dan Tata Xenon Heavy Duty (HD). Kedua kendaraan ini merupakan pembaharuan dari model sebelumnya yang diklaim banyak diminati di pasar kendaraan niaga dalam negeri.
Tata Super Ace HT ini, meski memiliki torsi besar, diklaim tetap efisiensi dalam konsumsi bahan bakar. Model ini diharapkan dapat menjadi opsi bagi pasar pikap berkapasitas angkut satu ton.
Kendaraan ini dibekali mesin diesel berkapasitas 1.400 cc dengan transmisi manual lima percepatan. Mesin mobil ini dapat menghasilkan tenaga 70 tenaga kuda pada 4.500 rpm dan menghasilkan torsi puncak 135 Nm pada 2.500 rpm.
Performa tersebut disalurkan ke kedua roda belakang melalui Rear Axle Ratio (RAR) 4.88. Kecepatan maksimal mobil ini 125 kmpj dengan standar emisi Euro II dan Euro III.
Sangupta mengatakan, di India mobil ini sudah dilengkapi dengan spesifikasi Euro 4, sehingga tidak menjadi masalah saat regulasi Euro IV sudah mulai efektif berlaku.
Sementara itu, Tata Xenon HD merupakan penerus dari pikap Tata Xenon RX bermesin diesel dengan kapasitas 3.000 cc. Xenon HD dilengkapi dengan mesin turbo-intercooled dengan high gear ratio guna menunjang kemampuan daya angkutnya ini.
TMDI mengklaim mobil ini menawarkan kemampuan menanjak dan efisiensi bahan bakar lebih baik.