Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan layanan transportasi berbasis teknologi, Uber Technologies Inc., bermimpi untuk merealisasikan jaringan transportasi mobil terbang.
Untuk mewujudkan rencana agresif tersebut, para pejabat di Dallas-Fort Worth dan Dubai telah menandatangani kontrak untuk bekerjasama dengan perusahaan transportasi tersebut dalam pengujian kendaraan yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal di kota-kota mereka pada 2020.
Tidak hanya itu, Uber mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah bermitra dengan sejumlah produsen pesawat terbang dan para pengembang real estate untuk mencari lokasi lepas landas maupun pendaratan mobil terbang tersebut serta turut menggandeng ChargePoint Inc., untuk menempatkan jaringan pengisian tenaga listrik.
Di tengah upaya mewujudkan visi ‘taksi terbang’ nya tersebut, Uber justru sedang menghadapi penyelidikan internal terhadap budaya kerja perusahaan akibat terus meningkatnya angka kerugian meskipun mencatat pertumbuhan yang pesat serta tuntutan hukum dari Alphabet Inc terkait dugaan pencurian sejumlah dokumen perusahaan.
Tidak hanya saling ‘melawan’ di ruang persidangan, Alphabet juga menantang pihak Uber untuk bersaing di teknologi tersebut. Chief Executive Officer Alphabet Inc Larry Page telah mendanai setidaknya dua proyek mobil terbang.
Di lain pihak, sejumlah perusahaan juga sedang mengembangkan teknologi tersebut. Dua perusahaan start-up Kitty Hawk dan Zee.Aero tengah merancang pesawat pribadi yang serupa dengan model yang dikembangkan oleh pihak Uber.
Pihak Kitty Hawk telah merilis sebuah video yang menampilkan kendaraan ‘motor’ yang dapat terbang setinggi 15 kaki di udara dan mampu menyeberangi danau dengan seorang pengemudi yang mengendarainya.
Sementara itu, Airbus SE juga telah mengajukan sejumlah konsep berbeda untuk kendaraan yang mampu lepas landas secara vertikal serta pemerintah Dubai yang sedang menggandeng perusahaan asal China, Ehang, untuk menciptakan drone berpenumpang untuk menjelajah kota.
Uber sendiri pertama kali mengungkapkan niatnya untuk membangun sistem mobil terbang pada musim gugur lalu. Melalui unit bisnis miliknya, Uber Elevate, Uber mempekerjakan insinyur pesawat NASA Mark Moore. Tidak hanya itu, Uber juga turut menggandeng sejumlah perusahaan terkait seperti Aurora Flight Sciences, Pipistrel Aircraft, Embraer SA, Mooney International Corp. dan Bell Helicopter Textron Inc.