Bisnis.com, TOKYO — Jepang berjuang untuk menanggapi tekanan perdagangan sebagai konsekuensi kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump khususnya di sektor otomotif.
Terkait hal itu, Perdana Menteri Shinzo Abe berencana bertemu pimpinan Toyota Motor Corp sebelum pada 10 Februari nanti bertemu dengan Trump untuk mencari kesepakatan perdagangan dua arah dan mendiskusikan sektor otomotif.
Dalam panggilan telepon dengan Abe pada hari Sabtu lalu, Trump berbicara terkait penambahan lapangan kerja di Amerika Serikat dan meminta bahwa industri otomotif Jepang harus berkontribusi lebih.
“Kedua pemimpin membahas industri otomotif”, kata juru bicara senior pemerintah Jepang Koichi Hagiuda kepada wartawan setelah panggilan telepon tersebut, tanpa memberikan rincian.
Seperti dikutip dari Reuters, Senin (30/1/2017), sebuah pernyataan Gedung Putih mengatakan kedua negara berkomitmen untuk memperdalam perdagangan dan investasi bilateral.
Abe akan membahas perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat tetapi beberapa pejabat khawatir Jepang akan memiliki daya tawar yang kecil di bawah tekanan kuat dari Washington.
Trump, telah berulang kali menyerang kontribusi bisnis asal Jepang terhadap AS yang tidak terlalu besar. Di sisi lain, Jepang menolak hal tersebut dan mengatakan tidak menerapkan tarif tinggi untuk impor otomotif AS ke Jepang atau memasang hambatan non-tarif yang cenderung diskriminatif seperti yang Trump lakukan.