Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jawab Tantangan Trump, Toyota Perbesar Produksi SUV di AS

Toyota Motor Corp akan menambah 400 tenaga kerja untuk memproduksi lebih banyak kendaraan model SUV di salah satu pabriknya di Amerika Serikat
Toyota/Reuters
Toyota/Reuters

Bisnis.com, WASHINGTON—Toyota Motor Corp akan menambah 400 tenaga kerja untuk memproduksi lebih banyak kendaraan model SUV di salah satu pabriknya di Amerika Serikat.

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/1/2017), manajemen produsen mobil Jepang tersebut mengatakan penambahan tenaga kerja adalah bagian dari penambahan investasi senilai US$600 juta pada pabriknya di Princeton, Indiana.

Jumlah itu termasuk pula dalam rencana investasi senilai US$10 miliar yang diumumkan awal bulan ini untuk memperkuat operasi di AS selama lima tahun ke depan.

Informasi itu pun dirilis Toyota sebagai jawaban atas kebijakan Presiden Trump dalam perdagangan proteksionis di pasar otomotif.

Sebelumnya, Presiden Trump akan menerapkan tarif pajak 35% pada kendaraan impor dan berjanji untuk melakukan negosiasi ulang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara dengan Meksiko dan Kanada.

Hal itu dilakukan Trump agar pabrikan otomotif membuat produknya dan menambah lapangan pekerjaan di AS serta konsumen AS membeli produk dari dalam negeri.

Toyota tahun lalu memproduksi sekitar 1,4 juta kendaraan di Amerika Serikat. dari 10 pabrik di sana, termasuk pabrik di Indiana.

Pabrikan asal Jepang itu pun mengoperasikan pabrik perakitan truk pickup di Meksiko, dan membangun pabrik kedua di negara itu untuk memproduksi sedan Corolla.

Adapun investasi Indiana tersebut akan meningkatkan produksi SUV Highlander hingga 40.000 kendaraan per tahun dimulai  pada paruh kedua 2019. Jumlah itu meningkat sekitar 17% dari 2016.

Penambahan tenaga kerja baru akan menambah lini produksi yang ada pada pabrik dan dapat beroperasi dua shift.

Dari 10 pabrik Toyota di AS, lima digunakan untuk merakit kendaraan. Sedangkan pabrik Indiana adalah yang terbesar kedua dari fasilitas perakitan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper