Bisnis.com, DAVOS—Nissan akan meninjau rencana untuk investasi masa depan di Inggris karena negara tersebut keluar dari keanggotaan Uni Eropa alias Brexit setelah masalah tersebut menjadi jelas dampaknya ke depan.
Hal itu diungkapkan Chief Executive Nissan Carlos Ghosn. Padahal pada Oktober lalu Nissan mengatakan akan tetap melaksanakan rencana untuk memproduksi dari generasi baru X-Trail dan Qashqai yang merupakan model SUV di pabriknya di Sunderland, timur laut Inggris.
Pernyataan tersebut dikeluarkan pihak pabrikan setelah mendapat jaminan pemerintah Inggris bahwa Brexit tidak akan mengurangi daya saing terkait ekspor.
Keputusan tersebut sempat dipuji oleh pemerintah Perdana Menteri Theresa Mei sebagai bukti bahwa ancaman tarif perdagangan baru Uni Eropa tidak akan secara signifikan merusak investasi di Inggris.
Di sisi lain saat berbicara di Davos, Swiss, Ghosn mengatakan Nissan akan memeriksa kembali strategi investasi setelah dampak dari masalah Brexit menjadi jelas.
"Harus mengevaluasi kembali situasi, dan mengatakan, oke, untuk investasi bari. Melihat daya saing pabrik masih kuat atau tidak?" katanya kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (22/1).
Ghosn, yang juga mengepalai aliansi Nissan Renault, mengatakan ia percaya bahwa pemerintah May akan memastikan bahwa Sunderland tetap kompetitif apapun hasil akhir dari pembicaraan Brexit.
"Kami harus membuat keputusan investasi dalam dua sampai tiga tahun ke depan, jadi jelas lebih cepat hasil Brexit datang, semakin baik," tambahnya.
