Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CHAIRMAN TOYOTA: Mobil Fuel Cell Butuh Waktu Lama Untuk Populer

Uchiyamada dikenal sebagai father of Prius atas keberhasilannya dalam menciptakan mobil hybrid terlaris di dunia,
Toyota FCV/Carscoop.com
Toyota FCV/Carscoop.com

Bisnis.com, JAKARTA - Chairman Toyota Motor Corp. Takeshi Uchiyamada menilai kendaraan berbahan bakar fuel cell akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dikenal oleh masyarakat luas dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin dan tenaga listrik dikarenakan masih sedikitnya infrastruktur yang mendukungnya.

Uchiyamada dikenal sebagai father of Prius atas keberhasilannya dalam menciptakan mobil hybrid terlaris di dunia,

"Mobil hybrid telah terjual lebih cepat dari yang kita perkirakan," kata Uchiyamada saat wawancaranya dengan Francine Lacqua Bloomberg TV dalam acara World Economic Forum di Davos, Swiss.

"Bagi kendaraan berbahan fuel cell, kami mengasumsikan penjualannya tidak akan secepat model hybrid karena infrastruktur pendukung perlu dipersiapkan sebelum nantinya kendaraan berbahan bakar fuel cell menjadi pemain utama di pasar otomotif," tambahnya.

Kendaraan berbahan bakar fuell cell merupakan landasan rencana Toyota untuk memangkas emisi karbon dioksida hingga 90% dari seluruh kendaraan produksinya pada 2050 mendatang.

Untuk memfasilitasi infrastruktur pendukung, Toyota dan empat rekan produsen otomotif besar lainnya bekerjasama dengan beberapa produsen minyak dan gas raksasa termasuk Royal Dutch Shell Plc dan Total SA dengan nilai investasi mencapai 10 miliar euro atau setara dengan USD 10,7 miliar dalam kurun waktu 5 tahun.

Baru baru ini, Toyota telah mencatat penjualan tahunan untuk model berbahan bakar fuel cell yang mencapai 3 ribu unit dan menargetkan untuk meningkatkan penjualan hingga 10 kali lipat pada 2020 nanti.

Kendaraan berbahan bakar fuel cell mungkin menghadapi lebih banyak 'halangan' dengan Presiden AS Donald Trump yang sempat mengancam untuk membalikkan sejumlah kebijakan Obama dalam mengatasi perubahan iklim serta menarik AS dari kesepakatan Paris Agreement 2015 lalu.

Para produsen otomotif juga tengah mendesak pemerintahan Trump untuk memberikan tambahan waktu dalam memenuhi target miles per galon yaitu 50,8 pada 2025 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper