Bisnis.com, DAVOS - Pimpinan beberapa perusahaan minyak terbesar di dunia dan produsen mobil mendeklarasikan kesepakatan untuk mendorong investasi yang lebih besar dalam menggunakan hydrogen sebagai bahan bakar untuk membantu mengurangi emisi dan menangkal pemanasan global.
Rencana itu merupakan bagian dari upaya global untuk menjaga pemanasan global di bawah 2 derajat Celsius. Hal itu pun menjadi tujuan ambisius yang disepakati oleh 195 negara di Paris pada 2015.
"Dalam konteks ini, kami yakin bahwa kontribusi unik solusi yang ditawarkan bahan bakar hidrogen akan diperkuat sebagai kebutuhan saat ini," tulis para kepala perusahaan minyak dan pabrikan mobil dalam sebuah keterangan yang disepakati bersama, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/1/2017).
Para pimpinan perusahaan minyak dan pabrikan mobil yang menyapakati hal itu di antaranya dari Total dan Royal Dutch Shell, Patrick Pouyanne dan Ben van Beurden.
Deklarasi tersebut juga ditandatangani oleh CEO pembuat mobil BMW, Daimler, Honda, Hyundai, Kawasaki dan Toyota serta penambang Anglo American, dan perusahaan rekayasa energi Engie, Linde dan Air Liquide.
Hidrogen tidak melepaskan CO2 saat digunakan dan teknologi serta produknya telah berkembang secara signifikan.
Para petinggi perusahaan minyak, energi dan otomotif tersebut bertujuan untuk mempercepat investasi dalam mengembangkan dan mengkomersialisasikan sektor hydrogen.
Saat ini investasinya baru senilai €1,4 miliar per tahun dibandingkan dengan ratusan miliar dolar yang diinvestasikan setiap tahun di sektor minyak.
Kepala Air Liquide Benoit Potier mengatakan dalam hal ini perlu bantuan pemerintah untuk mengembangkan bahan bakar hidrogen misalnya melalui skema investasi infrastruktur dalam skala besar.
"Kami tidak mencoba untuk menerapkan bahan bakar hidrogen hanya untuk mobil atau kereta. Kami berusaha untuk membawa pendekatan sistemik karena hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam semesta, "kata Potier dalam konferensi pers.
Kepala Shell Ben van Beurden mengatakan meskipun memulai bisnis hidrogen 20 tahun yang lalu, perusahaannya saat ini hanya memiliki lima stasiun pengisian bahan bakar hidrogen di Jerman dan tiga di California.
"Anda perlu pendekatan terkoordinasi untuk membuatnya bekerja. Mudah-mudahan, kita bisa memiliki ratusan [stasiun pengisian]," katanya.