Bisnis.com, SEOUL—Pemerintah Korea Selatan akan mempertimbangkan keberadaan regulasi subsidi untuk kendaraan listrik dengan baterai berkapasitas tinggi tahun depan.
Negara tersebut merupakan pasar utama untuk mobil premium, dan masuk peringkat enam besar dalam hal pemesanan untuk Model 3, salah satu produk mobil listrik dari Tesla Motors Inc. terbaru yang akan dipasarkan tahun depan.
Saat ini, mobil listrik dengan waktu pengisian baterai hingga penuh di bawah 10 jam dengan menggunakan pasokan listrik standar menerima subsidi hingga 22 juta won atau setara US$18.328.
Menteri Lingkungan Korea Selatan Cho Kyeung-kyu pada Oktober mengatakan aturan 10 jam diperkenalkan pada 2012 untuk mengurangi ketidaknyamanan selama pengisian.
"Kami belum memutuskan apakah akan tetap mempertahankan subsidi tersebut, atau menghapusnya atau datang dengan aturan pelengkap," kata seorang pejabat kementerian yang enggan disebut namanya, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (29/12).
BYD, sebuah perusahaan mobil listrik terbesar di dunia asal China, juga berencana untuk memasuki Korea Selatan awal tahun ini dengan model e6. Akan tetapi hal itu tertunda karena model terbaru itu tidak memenuhi syarat untuk subsidi.