Bisnis.com, BANGKOK— Pelaku industri otomotif di Thailand berharap 2017 akan menjadi tahun pemulihan penjualan setelah beberapa tahun terakhir pasar domestik jatuh. Harapan tersebut seiring dengan berakhirnya pembatasan lima tahun untuk tidak menjual mobil yang saat ini dimiliki masyarakat di sana yang dibeli dengan bantuan subsidi pemerintah.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (29/12), saat ini ada sekitar 1,1 juta kendaraan yang dibeli atas bantuan subsidi pemerintah bagi pembeli kendaraan pertama.
Kebijakan tersebut diperkenalkan pada September 2011 oleh Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Hasilnya, penjualan domestik naik 81% ke rekor 1,44 juta mobil pada 2012.
Di sisi lain kebijakan pembelian mobil dengan bantuan subsidi tersebut pada tahun-tahun berikutnya menekan permintaan lantaran pembatasan kepemilikan minimal lima tahun. Hal itu menyebabkan penjualan mobil jatuh setiap tahun sejak 2012.
"Kami berharap hingga 20% dari mereka [konsumen] mengganti mobil setelah periode pembatasan waktu kepemilikan berakhir," kata Tanit Petra, managing director Mazda Petra, dealer utama untuk produsen mobil Jepang tersebut.
Penjualan domestik diproyeksikan mencapai 800.000 unit pada 2017, naik dari perkiraan tahun ini yang mencapai 750.000 unit.
Akan tetapi masa berkabung satu tahun untuk Raja Bhumibol Adulyadej, yang meninggal pada 13 Oktober diperkirakan akan menyebabkan pemulihan pasar tidak sesuai harapan.