Bisnis.com, BEIJING—Produsen mobil asal China, Zhejiang Geely Holding Group Co penjualan hingga dua juta mobil per tahun secara global pada 2020. Manajemen perusahaan berharap penjualan terdorong merek Volvo dan brand baru Lynk & Co.
Manajemen Geely mengatakan secara resmi dalam akun media sosialnya, untuk meluncurkan lebih dari 30 model kendaraan baru ataupun model yang dirancang ulang. Hal itu untuk meraih target masuk 10 besar pabrikan mobil global dengan penjualan terbanyak pada 2020.
Sejak akuisisi merek mobil mewah asal Swedia, Volvo, dari Ford Motor Co enam tahun lalu, Geely telah memimpin pabrikan mobil China yang bersaing di pasar global.
Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/11), Chairman Geely Li Shufu dan Chief Volvo Hakan Samuelsson mengejar strategi menggabungkan teknologi Volvo dengan sumberdaya modal dan manufaktur Geely di China.
Disokong oleh tingginya penjualan Geely GC9 dan model SUV crossover, yang Geely kembangkan dengan bantuan teknis dari Volvo, pasar pabrikan China tersebut termasuk yang dilego secara global telah tumbuh lebih cepat dari perkiraan perusahaan pada awal tahun ini.
Geely awalnya memproyeksikan penjualan pada 2016 sekitar 600.000 kendaraan, tetapi telah merevisi target dua kali dan sekarang memperkirakan penjualan sekitar 700.000 kendaraan.
Meski demikian, managemen Geely mengatakan saat ini pihaknya belum siap menjual produk di pasar seperti Eropa dan Amerika Serikat yang didominasi oleh pabrikan mobil global seperti Daimler AG, General Motors Co dan Toyota Motor Corp.
Bulan lalu, Geely meluncurkan merek baru yang disebut Lynk & Co yang dikembangkan bersama Volvo. Kehadiran Lynk diharapkan masuk ke pasar global. Lynk akan dijual di China tahun depan dan di Eropa dan Amerika Serikat pada 2018.
Lynk dibuat di pabrik patungan baru dengan Volvo di Taizhou, di Provinsi Zhejiang timur.
Mobil tersebut dirancang dengan teknologi Compact Modular Architecture (CMA) yang dikembangkan bersama-sama di Swedia.
