Bisnis.com, LONDON- Produsen mobil asal Jepang, Nissan akan mempertimbangan terkait penutupan pabrik di Inggris seiring imbas Brexit.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (14/10/2016), keputusan itu dibuat setelah melihat dampak terkait keluarnya Inggris dari pakta perdagangan Uni Eropa. Sebuah sumber menyebutkan keputusan itu diambil setela adanya diskusi antara CEO Nissan Carlos Ghosn dengan Perdana Menteri Theresa May.
Pelaku industri sangat mencermati dampak terkait Brexit. Pasalnya, setelah keluarnya Inggris, maka barang produksi asal negeri tersebut akan dikenakan tarif ekspor, seperti mobil sebesar 10%.
Nissan merupakan salah satu produsen yang mempunyai andil signifikan produksi mobil di Inggris. Mereka mempunyai pabrik di Sunderland yang memproduksi Qashqai.