Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Renault Nissan Minat Gandeng Mitsubishi

Renault Nissan membidik target pertumbuhan hingga 28% dalam kerangka kerja sama berupa tabungan patungan sebesar US$6,11 miliar yang akan dikumpulkan hingga 2018. Rencananya, aliansi ini bakal menggandeng Mitsubishi untuk meningkatkan dana yang didapat. nnn
Mobil Renault Clio/Telegraph.co.uk
Mobil Renault Clio/Telegraph.co.uk

Bisnis.com, TOKYO -- Renault Nissan membidik target pertumbuhan hingga 28% dalam kerangka kerja sama berupa tabungan patungan sebesar US$6,11 miliar yang akan dikumpulkan hingga 2018. Rencananya, aliansi ini bakal menggandeng Mitsubishi untuk meningkatkan dana yang didapat. 


Arnaud Deboeuf, Senior Vice President Renault-Nissan mengatakan patungan ini akan mencapai US$4,77 miliar pada 2015. 

Dia menjelaskan isu Brexit akan berdampak pada Nissan.Namun, pihaknya belum memiliki rencana jangka pendek untuk melaku perubahan pada sistem operasinya.

Kerja sama tersebut berupa pembagian pekerjaan dalam permesinan, pembelian, produksi dan operasi back office. Kerja sama tersebut juga tengah diperluas dengan mengikut sertakan Daimler AG, produsen otomotif terbesar di Rusia.

Aliansi itu berencana menggandeng Mitsubishi pada akhir tahun, mengikuti aksi beli Nissan terhadap 34% saham atau senilai US$2,28 miliar milik Mitsubishi.

Menurut Deboeuf dengan menggandeng Mitsubishi, perusahaan akan menghasilkan dana patungan sekitar 5,5 miliar euro pada 2018.

Nissan saat ini tengah melakukan uji kelayakan terhadap kesepakatan tersebut.

"Target akan meningkat. Tujuan utama kesepakatan ini adalah untuk memperkuat tambahan sinergi antara Nissan dan Mitsubishi," ujarnya.

Aliansi menargetkan 70% kendaraannya dibuat dalam modul yang sama. Hal itu terbukti dari meluncurnya Nissan Rogue dan kendaraan crossover Qashqai yang merupakan kendaraan segmen C-D dari Renault. Tahun lalu, perusahaan memperkenalkan segmen kelas A untuk mobil mini dari Datsun dan Renault.

Bisnis.com TOKYO -- Renault Nissan membidik target pertumbuhan hingga 28% dalam kerangka kerja sama berupa tabungan patungan sebesar US$6,11 miliar yang akan dikumpulkan hingga 2018. Rencananya, aliansi ini bakal menggandeng Mitsubishi untuk meningkatkan dana yang didapat. 


Arnaud Deboeuf, Senior Vice President Renault-Nissan mengatakan patungan ini akan mencapai US$4,77 miliar pada 2015. 

Dia menjelaskan isu Brexit akan berdampak pada Nissan.Namun, pihaknya belum memiliki rencana jangka pendek untuk melaku perubahan pada sistem operasinya.

Kerja sama tersebut berupa pembagian pekerjaan dalam permesinan, pembelian, produksi dan operasi back office. Kerja sama tersebut juga tengah diperluas dengan mengikut sertakan Daimler AG, produsen otomotif terbesar di Rusia.

Aliansi itu berencana menggandeng Mitsubishi pada akhir tahun, mengikuti aksi beli Nissan terhadap 34% saham atau senilai US$2,28 miliar milik Mitsubishi.

Menurut Deboeuf dengan menggandeng Mitsubishi, perusahaan akan menghasilkan dana patungan sekitar 5,5 miliar euro pada 2018.

Nissan saat ini tengah melakukan uji kelayakan terhadap kesepakatan tersebut.

"Target akan meningkat. Tujuan utama kesepakatan ini adalah untuk memperkuat tambahan sinergi antara Nissan dan Mitsubishi," ujarnya.

Aliansi menargetkan 70% kendaraannya dibuat dalam modul yang sama. Hal itu terbukti dari meluncurnya Nissan Rogue dan kendaraan crossover Qashqai yang merupakan kendaraan segmen C-D dari Renault. Tahun lalu, perusahaan memperkenalkan segmen kelas A untuk mobil mini dari Datsun dan Renault.

Seperti diketahui, aliansi yang dibentuk Renault yang berbasis di Perancis dan Nissan di Jepang itu telah terbukti menjadi produsen kendaraan listrik dengan penjualan lebih dari 335.000 sejak 2010 hingga April 2016. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper