Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IIMS 2016: Kemajuan Otomotif Sulit Dipisahkan dari Peran Negara

Kemajuan industri otomotif tak bisa dipisahkan dari peran negara. Oleh karena itu keduanya harus bekerja sama mengembangkan industri demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. /Bisnis.com
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kemajuan industri otomotif tak bisa dipisahkan dari peran negara. Oleh karena itu keduanya harus bekerja sama mengembangkan industri demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pidato pembukaan Indonesia International Motor Show 2016, Kamis(7/4/2016), di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kalla menilai pameran bertema 'The Essence of Motor Show' yang berlangsung pada 7-17 April 2016 itu menggambarkan optimisme industri dan harapan ekonomi sedang berjalan dengan baik. Pasalnya, indikator gerak ekonomi antara lain kinerja industri, seperti penjualan otomotif, perumahan, dan ritel.

"Angka penjualan otomotif ditentukan oleh tiga hal pokok, yakni jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan panjang jalan suatu negara," sebut Kalla dalam pidato.

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, meski pertumbuhan ekonomi sedikit lebih rendah dari negara kawasan. Sebagai negara kepulauan, jalan di Indonesia lebih pendek dibandingkan panjang jalan di Thailand atau Malaysia yang merupakan negara kontinental.

Jika Indonesia memiliki panjang jalan yang mumpuni, maka akan tercipta konsumen sekaligus produsen industri otomotif nasional yang besar. Sebaliknya, apabila pemerintah tak membangun infrastruktur, maka kinerja industri otomotif hanya akan menimbulkan kemacetan.

"Maka industri harus membantu memberi solusi mengatasi kemacetan. Intinya inovasi agar masalah bisa diatasi" katanya.

Di sisi lain, pembangunan infrastruktur ditentukan oleh pendapatan pajak dari hasil penjualan produk otomotif. Maka itu, pemerintah berharap industri otomotif dalam negeri berkembang agar kegiatan ekonomi, pendapatan masyarakat, dan penghasilan pajak lebih tinggi. Intinya, kedua hal saling terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper