Bisnis.com, CAPE TOWN - Produsen otomotif di Eropa menargetkan pada 2020 rata-rata kandungan aluminium daur ulang pada mobil buatan mereka akan meningkat menjadi 180 kg sebagai usaha untuk mengurangi emisi karbon berbahaya.
Pergeseran ke aluminium dari penggunaan logam berat seperti baja merupakan target global untuk mengurangi efek gas rumah kaca.
Saat ini, di Eropa penggunaan alumunium per mobil rata-rata mencapai 140 kg. "Ini akan menjadi mesin pertumbuhan industri hilir aluminium," kata Gerd Gotz, direktur jenderal badan industry alumunium Eropa, dikutip dari Reuters, Jumat (18/3/2016).
Sebelum 2015, regulator uni Eropa mewajibkan produsen mobil memastikan mobil mereka rata-rata menghasilkan tidak lebih dari 130 gram CO2 per kilometer.
Dengan penambahan bahan baku alumunium, mobil menjadi lebih ringan dan lebih efisien dalam konsumsi bahan bakar. Sehingga pada 2021, setiap mobil diperkirakan menghasilkan tidak lebih dari 95 gram CO2 per km.
Pembuat mobil termasuk Mercedes Benz, Audi, Volkswagendan Peugeot, diharapkan untuk menggunakan bahan baku alumunium lebih banyak mulai dari bagian pintu hingga mesin.
"Mobil-mobil yang sudah tua kelak tidak akan mendarat di tempat pembuangan akhir lagi karena aluminium bisa didaur ulang," katanya.