Bisnis.com, WASHINGTON - Dua puluh pabrikan mobil besar di Amerika Serikat secara sukarela menyepakati untuk melengkapi mobil dan truk buatan mereka dengan sistem pengereman otomatis yang dirancang untuk mendeteksi dan mencegah kecelakaan yang bukan diakibatkan kelalaian pengemudi.
Kesepakatan tersebut memungkinkan semua produk mobil baru di AS akan menggunakan teknologi itu pada 2022.
Departemen Perhubungan AS dan industri asuransi telah melakukan pembicaraan terkait hal tersebut sejak tahun lalu. Sistem keamanan tersebut akan menggunakan radar atau sensor untuk mendeteksi potensi kecelakaan dan jika diperlukan mengerem secara otomatis untuk menghindari atau meminimalkan dampak tabrakan belakang.
Sistem ini dirancang untuk merespon lebih cepat dari reflek manusia dalam situasi kecelakaan. Pasalnya, dari data National Highway Traffic Safety Administration, sekitar 94% kecelakaan lalu lintas terjadi dari akibat kelalaian manusia.
Pada September tahun lalu baru sembilan pabrikan mobil yang sepakat dengan rencana tersebut. Kesembilan pabrikan itu adalah General Motors Co, Ford Motor Co, Toyota Motor Corp, Tesla Motors Inc, BMW AG, Daimler AG, Mazda Motor Corp, Volvo Cars dan Volkswagen AG.
Jake Fisher, direktur pengujian otomotif di majalah Consumer Reports menyebut, sistem tersebut adalah salah satu terobosan keamanan terbesar baru-baru ini yang diperkirakan dapat mengurangi kemungkinan tabrakan dari belakang hingga 40%.
Penerapan sistem tersebut merupakan langkah penting menuju teknologi mobil otonom. Dia mengatakan, saat ini pabrikan mobil memaksa pembeli mobil untuk membayar ekstra untuk system keamanan yang seharusnya gratis.
“Hanya sebagian kecil dari mobil yang dijual saat ini sudah dilengkapi dengan teknologi yang dapat menyelamatkan jiwa. "Kami benar-benar mendukung penerapan teknologi ini menjadi perlengkapan standar," katanya, seperti dikutip Reuters, Kamis (17/3/2016).