Bisnis.com, TOKYO- Zenrin Co, pembuat peta digital terbesar di Jepang dengan klien seperti Google Inc dan Toyota Motor Corp, berencana memetakan topografi Jepang melalui sebuah sistem yang dapat menerjemahkan data secara real time yang dikumpulkan dari kendaraan yang dipasangi kamera dan sensor canggih.
Teknologi yang kelak dihasilkan Zenrin Co tersebut. sangat penting dalam mengembangkan peta untuk mobil dengan teknologi self-driving alias otonom. Termasuk mobil otonom yang sedang dirancang Nissan Motor Co dan Toyota Motor Corp dan akan diperkenalkan pada 2020 mendatang.
Zenrin saat ini memang sedang berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan raksasa macam Google maupun Mobileye NV, untuk mengembangkan sistem yang menyediakan lokasi secara tepat pada kendaraan self-driving.
Bagi produsen mobil, teknologi pemetaan adalah salah satu rintangan teknis terbesar yang dihadapi dalam mengembangkan mobil otonom. Hal itu pun diakui Carlos Ghosn, CEO Nissan dan Renault SA.
Menurutnya, teknologi pemetaan dalam mobil otonom tidak seperti peta ‘tradisional’ yang digunakan dalam navigasi mobil konvensional saat ini, yang mengandalkan database pra install. Peta untuk mengemudi otonom perlu update real-time termasuk kondisi lalu lintas dan informasi jalan yang tepat seperti penutupan dan tanda-tanda baru.
"Ada kesenjangan yang besar antara membuat peta navigasi saat ini dan peta untuk mengemudi otonom. Ini seperti membandingkan mendaki Gunung Fuji untuk mendaki Gunung Everest," kata Presiden Zenrin Zenshi Takayama di kantor pusat perusahaan di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg, Senin (14/3).
Ambisi Zenrin untuk mengembangkan teknologi mobil otonom menjadi kenyataan bukan tanpa alasan. IHS Automotive memperkirakan, pada 2035 sebanyak 12 juta mobil otonom diperkirakan akan dijual secara global, atau setara 10% dari total penjualan mobil di dunia.
Zenrin, yang 7,5% sahamnya dimiliki oleh Toyota, mengandalkan pengembangan teknologi baru ini sebagai pendorong pertumbuhan. Pasalnya, persaingan mengikis pendapatan dari bisnis utamanya seperti layanan peta pada smartphone dan peta navigasi mobil.
Teknologi yang sedang dikembangkan perusahaan tersebut, memungkinkan sebuah sistem untuk membuat peta tiga dimensi secara otomatis. Peta tiga dimensi itu diperoleh dari set data yang dihasilkan melalui kendaraan yang dipasangi dengan berbagai peralatan penginderaan.
Tujuannya sistem tersebut adalah data yang diperoleh diperbarui dengan informasi terbaru.
"Jika hanya menggunakan monitor mobil, kami hanya akan mendapatkan informasi yang sama seperti orang lain dan tidak memiliki keuntungan apapun. Anda masih perlu tahu bagaimana untuk mengubah data ke dalam peta,” kata Takayama.