Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAWARA MOBIL CHINA Mencari Peruntungan Pasar Indonesia

Indonesia itu seperti bunga desa. Pun pasar otomotifnya. Persaingan keras namun selalu menarik, diperebutkan. Para pabrikan selalu ingin berdatangan, tetapi tak sedikit yang harus berpulang. Setelah Ford tutup usaha, giliran merek jawara mobil China mencari peruntungan. Apa strateginya
Fasilitas perakitan SGMW Automobile di Liuzhou, Ghuangxi, China. /Bisnis.com
Fasilitas perakitan SGMW Automobile di Liuzhou, Ghuangxi, China. /Bisnis.com

Bisnis.com, LIUZHOU - Indonesia itu seperti bunga desa. Pun pasar otomotifnya. Persaingan keras namun selalu menarik, diperebutkan. Para pabrikan selalu ingin berdatangan, tetapi tak sedikit yang harus berpulang. Setelah Ford tutup usaha, giliran merek jawara mobil China mencari peruntungan. Apa strateginya?

Daya tarik demografi Indonesia memang diakui Xu Feiyun, President Director PT SGMW Motor Indonesia. “Dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara, Indonesia menjadi pasar yang potensial.”

Terlebih, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih relatif rendah. Menurut data Organisation Internationale des Constructeurs d’Automobiles (OICA), rasio kepemilikan mobil di Indonesia pada 2013 baru mencapai 77 unit per 1.000 penduduk , hanya separuh rata-rata dunia yang 174 unit.

Di kawasan Asean saja Indonesia berada di posisi kelima, berselisih jauh dari peringkat empat Singapura (153) atau Thailand (208). Apalagi dibandingkan dengan negeri jiran Malaysia (397), dan Brunei Darussalam (409).

Sementara itu, perekonomian Indonesia juga bertumbuh secara menyakinkan. “Banyak kebijakan pemerintah Indonesia yang mendukung, sehingga proyek kami di Indonesia berjalan sangat lancar,” ujar Xu Feiyun di kantor pusat SAIC-GM-Wuling Automobile Company Limited (SGMW) di Liuzhou, China, Jumat (19/2/2016).

Saat ini, SGMW Indonesia tengah membangun fasilitas produksi di Cikarang, Jawa Barat, dengan investasi US$700 juta. Dengan areal seluas 60 hektare, tempat ini tidak saja didesain untuk perakitan mobil tetapi juga supplier park, serta basis pengembangan ekspor ke Asean.

Pabrik di Cikarang dirancang memiliki kapasitas produksi 150.000 unit per tahun. Namun, pada tahap awal hanya 120.000 unit per tahun. Produk pertama akan diluncurkan pada Maret 2017 dengan mengusung merek Wuling.

“Produk pertama SGMW Indonesia adalah MPV,” ujar David Chen, Vice President of PT SGMW Motor Indonesia. Pilihan mobil pertama jenis multipurpose vehicle dikatakannya berdasarkan hasil riset mendalam tentang karakter dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Di China, SGMW punya jagoan MPV. Salah satunya adalah Wuling Hongguan S-1. Model ini punya yang akan diusung sebagai basis produk pertama yang akan dibuat dan dipasarkan di Indonesia. “Tentu dengan banyak penyesuaian sesuai dengan kebutuhan pasar,” ujar David Chen.

Mobil dengan mesin berkapasitas 1.500 cc itu dipasarkan di China seharga 60.800 yuan—69.800 yuan. Sebagai gambaran, dengan kurs 1 yuan sama dengan Rp2.057,83 maka harga mobil itu setara dengan Rp125,12 juta—Rp143,64 juta.

“Produk yang dipasarkan di Indonesia tentu harganya tidak segitu. Ada banyak penyesuaian, termasuk faktor perpajakan yang berbeda. Yang jelas, nanti harganya bersaing,” ujar Jason Ding, Marketing and Brand Director SGMW Motor Indonesia.

JAWARA MOBIL CHINA Mencari Peruntungan Pasar Indonesia

Tiga model unggulan SGMW Automobile Co. Ltd. Baoju 730, Baojun 650, dan Wuling Hongguan. 

VARIAN MOBIL

Di China, SGMW memiliki tak hanya Wuling Hongguan S1. Perusahaan patungan yang didirikan oleh SAIC, General Motor, dan Liuzhou Wuling, pada 2002 itu juga memiliki varian sport utility vehicle (SUV), sedan, van, dan pick-up kecil.

Selain Wuling Hongguan S1, jurnalis dari Indonesia diberi kesempatan untuk menjajal performa dua model unggulan lainnya, yakni multipurpose vehicle Baujun 730, dan sport utility vehicle Baujun 650.

SWGM mengisyaratkan kedua model tersebut akan menyusul Hongguan S1 untuk diproduksi di Indonesia. Ketiganya telah membawa SGMW sebagai pabrikan dengan angka penjualan lebih dari 2,04 juta unit atau terbanyak di China.

“Subsidi harga pasti tidak ada. Akan tetapi kami punya ilmu, teknologi, dan jaringan,” ujar Yao Youping, Vice President of SGMW Automobile Co. Ltd.

Dia yakin bisa memberikan produk berkualitas dengan harga kompetitif bagi konsumen di Indonesia. Ada tiga kuncinya, yakni rantai pasok, sistem penjualan, serta komitmen jangka bisnis panjang.

SGMW Motor Indonesia akan menjadi pabrikan modern dengan dukungan produksi suku cadang terpadu dalam supplier park, serta strategi kandungan lokal. Saat ini, SGMW bermitra dengan 20 produsen komponen lokal dan akan membawa sekitar 15 pemasok komponen terkenal.

SGMW juga memiliki purchasing system yang mencakup 400.000 item suku cadang. Sistem ini memungkinkan pengadaan onderdil secara global sehingga diperoleh harga yang bersaing.

Untuk urusan penjualan, SGMW Motor Indonesia tidak saja menggarap pasar di Jawa tetapi juga siap membuka dealer dan layanan service di seluruh Indonesia.

Belajar dari pengalaman merek yang pernah gagal di Indonesia, SGMW tampaknya juga menaruh perhatian pada aspek penyediaan layanan purna jual, yakni jaringan layanan servis dan ketersediaan suku cadang.

Penyediaan skema pembiayaan pembelian produk juga disiapkan. Terlebih, ada perbedaan karakter pembeli mobil di China dengan di Indonesia. Di China pembelian mobil sebagian besar dilakukan secara tunai, sedangkan di Indonesia secara kredit.

Untuk urusan pembiayaan, induk perusahaan SIAC memiliki kompetensi.

“Kami akan selalu mendengarkan konsumen, dan berusaha memahami, untuk bisa membuat produk terbaik untuk pelanggan. Di sini, kami juga ingin mendengarkan Anda-anda semua, apabila ada kritik dan masukan,” kata Yao Youping kepada para wartawan Indonesia.

Seperti dikatakan Yao Youping, implementasi ketiga nilai-nilai perusahaan itu secara konsisten telah membawa SGMW China ke posisinya saat ini, yakni perusahaan otomotif nomor  1 berdasarkan volume penjualannya selama 10 tahun.

Dengan nilai-nilai perusahaan itu pula, pabrikan kendaraan bermotor asal China ini ingin menggapai visinya di pasar Indonesia, yakni menjadi salah satu pemain industri otomotif yang diperhitungkan. ()

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper