Bisnis.com, MOSCOW--AvtoVAZ Group, produsen mobil terbesar di Rusia, menyebut tidak akan bertahan tanpa bantuan dari pemegang saham yang dipimpin oleh pabrikan otomotif asal Perancis, Renault SA setelah melaporkan rekor kerugian.
Rugi bersih pabrikan Rusia melebar menjadi 74 miliar rubel atau setara US$930juta pada tahun lalu, dari 25 miliar rubel pada 2014.
Hal itu disebabkan penjualan mobil di Rusia anjlok 36% tahun lalu sebagai dampak dari sanksi internasional atas invasi ke Ukraina dan anjloknya harga minyak dunia.
Selain itu, melemah rubel mendorong ekonomi ke dalam resesi terpanjang sejak Vladimir Putin berkuasa pada 2000.
"Ini adalah kerugian terbesar perusahaan sejak mulai pelaporan berdasarkan standar internasional," kata Vladimir Bespalov, seorang analis di VTB Capital di Moskow seperti dikutip Bloomberg, jumat (12/2).
Renault memiliki 50% saham Avtovaz, sementara Nissan Motor Co memegang 17%. Penjualan gabungan dari tiga produsen tersebut menurun 32% tahun lalu menjadi 518.000 unit kendaraan di Rusia.