Bisnis.com, BANGKOK – Penjualan mobil di 3 negara besar Asia Tenggara pada tahun lalu rontok seiring dengan anjloknya harga berbagai komoditas di pasar global, pelemahan mata uang asing dan turunnya pertumbuhan ekonomi China.
Di Indonesia, total penjualan mobil pada tahun lalu terkontraksi 16% menjadi di bawah 1 juta unit. Pada saat yang sama, Ford Motor Co., melalui PT Ford Motor Indonesia (FMI) telah mengumumkan secara resmi penutupan seluruh operasional bisnisnya di Indonesia. Hal itu karena prinsipal tak lagi mendapatkan akses keuntungan yang berkesinambungan.
Menurut informasi Bloomberg yang dikutip Jumat (5/2/2016), pasar otomotif Thailand juga susut pada tahun lalu. Dengan kinerja yang tak menggembirakan itu, pasar mobil Thailand telah menurun secara beruntun sepanjang tiga tahun terakhir sejak 2012.
Namun di tengah penurunan itu, pasar mobil di Malaysia justru meningkat meskipun sangat tipis atau hanya 0,03% dibandingkan dengan kinerja pada 2014.
Sehubungan dengan penutupan operasional usaha Ford di Indonesia, Direktur Hubungan Publik FMI Lea Kartika sebelumnya telah menegaskan komitmen Ford untuk memastikan pelanggan tetap memiliki akses terhadap servis, suku cadang dan garansi kendaraan.
Pelanggan, ujarnya, dapat terus mengunjungi jaringan dealer resmi Ford untuk seuluruh dukungan penjualan, servis, dan garansi. Saat ini, lanjutnya, FMI tengah menyusun finalisasi rencana untuk menyediakan kesinambungan dukungan servis dan garansi.
“Akan menginformasikan kepada pelanggan tentang pengaturan yang baru, sebelum transisi terjadi,” tulisnya dalam surat elektronik kepada Bisnis Indonesia, Rabu (3/2/2016).