Bisnis.com, JAKARTA - Produsen mobil asal India, Tata Motors, berencana untuk mengubah nama satu seri mobil terbarunya setelah virus Zika mewabah, dan memicu darurat kesehatan global.
Pasalnya, seri terbaru mobil tersebut memiliki nama yang sama dengan virus yang disebut memiliki hubungan dengan cacat lahir pada bayi atau mikrosefali.
Menurut Tata Motors, sebagai perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial, mereka telah memutuskan untuk mengubah citra kendaraan.
"Berempati dengan penderitaan yang disebabkan oleh virus Zika baru-baru ini, wabah yang menyerang sejumlah negara, Tata Motors, sebagai perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial, telah memutuskan untuk mengubah citra mobil," kata Tata Motors dalam sebuah pernyataan pada Selasa (2/2/2016), seperti dilansir The Hindu .
Mobil tersebut dijadwalkan akan dipamerkan di sebuah pameran motor show di Delhi Rabu (3/2/2016), dengan menggunakan nama lama, namun Tata akan mengumumkan nama baru beberapa minggu kemudian.
"Mobil baru akan ditampilkan secara terbuka untuk pertama kalinya di Auto Expo 2016, di New Delhi (Greater Noida) dari 3 sampai 9 Februari. Mobil itu akan diperkenalkan di pasar setelah rebranding," lanjut pernyataan tersebut.
Iklan
Mobil telah dikembangkan selama 36 bulan di studio perusahaan di Inggris dan diproduksi di pabriknya di Sanand, Gujarat. Mobil ini terinspirasi dari Jaguar Land Rover.
Mobil Zica terbaru dipromosikan dengan iklan yang dibintangi pesepakbola asal Argentina, Lionel Messi sebagai upaya Tata meningkatkan kualitas merek mereka.
Tata memberikan nama kendaraannya Zica, diambil dari singkatan Zippy Car, tapi sekarang telah memutuskan bahwa nama tersebut mirip virus yang berbahaya tersebut.
Penyebaran virus Zika telah mencapai lebih dari 20 negara dan wilayah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan keadaan darurat kesehatan internasional yang membutuhkan respon bersatu untuk melawan virus tersebut.
Infeksi telah dikaitkan dengan kasus-kasus mikrosefali atau bayi lahir dengan ukuran kepala yang kecil dan otak terbelakang.
Belum ada vaksin atau obat untuk menghentikan Zika. Satu-satunya cara untuk menghindari virus itu adalah menghindari digigit oleh nyamuk Aedes aegypti yang menularkan infeksi itu.