Bisnis.com, WUHAN-Pabrikan mobil asal Perancis, Renault, meresmikan pabrik baru di Wuhan, China karena masih menganggap pasar di sana potensial setelah tahun lalu mengalami penuruan akibat pelambatan ekonomi.
Dalam membuka pabrik senilai US$942 juta tersebut, Renaut menggandeng pabrikan lokal, Dongfeng. Pabrik itu berkapasitas prodiksi 150.000 unit per tahun dan bisa menjadi tiga kali lipat bila diperlukan.
"Pasar ini [China] tidak akan berhenti," kata Kepala perusahaan patungan tersebut, Jacques Daniel,seperti dikutip Reuters, Senin (1/2).
Pasar Renault di China saat ini memang masih kecil. Sebelum membuka pabrik tersebut, Renault China hanya mengandalkan impor yang kurang menguntungkan dari pabrik di Korea Selatan.
Beberapa pihak memang menyebut Renault telat membuka pabrik karena pasar di sana sempat anjlok karena pelambatan ekonomi.
Akan tetapi pihak pabrikan Perancis tak terlalu cemas karena pasar tahun ini diprediksi akan tumbuh sekitar 4%-6%.
Strategi Renault memperluas pasar di sana adalah bertaruh pada segmen SUV, yang menyumbang sepertiga dari pasar mobil di China dan diperkirakan masih akan terus berkembang hingga mendekati 50% dari total pasar.
Pabrik baru di Wuhan itu akan mempekerjakan sekitar 2.000 pekerja. Pabrik Dongfeng-Renault di awal akan memproduksi kompak SUV diikuti oleh versi yang lebih besar masih pada tahun ini.
Pada 2017 pabrik baru itu diproyeksikan akan memproduksi sedan listrik.
Untuk menyokong penjualan di sana, Renault ditopang oleh setidaknya 150 dealer tahun ini yang meningkat dari tahun lalu yang hanya 125 dealer.