Bisnis.com, JAKARTA - Toyota Motor Corporation terus memberikan dukungan terhadap Daihatsu Motor Company di tengah kelesuan pasar otomotif dunia khususnya di China dan Indonesia.
"Bisnis Daihatsu tengah lesu di pasar China, begitu juga di pasar Indonesia, tidak seperti yang diharapkan selama 2 tahun terakhir. Bahkan bisnis minicar kini tengah berkompetisi secara sengit dengan Suzuki," kata Analis Advanced Research Japan, Koji Endo.
Toyota Motor Corp., semakin gencar mengokohkan posisinya sebagai pabrikan otomotif terbesar di dunia setelah mengungguli Volkswagen AG.
Langkah Toyota mengakuisisi sisa dari 51% saham Daihatsu Motor Co.miliknya, dimaksudkan untuk mengambil alih kontrol secara penuh terhadap perusahaan yang tercatat sebagai sales leader untuk model compact dan minicar asal Jepang di pasar Indonesia dan Malaysia.
Toyota terus menunjukkan kekuatannya serta memimpin penjualan di industri otomotif untuk tahun keempat berturut-turut serta menjadi satu-satunya manufaktur otomotif yang mampu menjual lebih dari 10 juta unit di tengah keterpurukan Volkswagen akibat skandal emisi diesel.
Pada penutupan pasar Rabu di Tokyo, saham Daihatsu tercatat naik 16% yang merupakan kenaikan paling besar sejak November 1999. Saham Toyota turut menguat 3,8% setelah mengkonfirmasi rencana akuisisi tersebut.
Meski Daihatsu merupakan sebuah kekuatan di segmen minicar di pasar Indonesia dan Malaysia, perusahaan tengah berjuang tahun lalu.
Penjualan di pasar domestik anjlok 14% akibat perang harga dengan Suzuki untuk penjualan pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2015.
Di lain pihak, penjualan global Toyota termasuk Hino dan Daihatsu tergelincir 0,8% menjadi 10.15 juta unit tahun lalu.
Sementara itu, Volkswagen melaporkan penurunan 2% menjadi 9,9 juta unit.
Toyota pertama kali mengakuisisi Daihatsu pada 1967 dengan menjadi pemegang saham mayoritas sejak 1998. Di tahun 2011,
Daihatsu mulai memproduksi model minicar dengan merek Toyota serta memproduksi kendaraan untuk Toyota di Indonesia. Daihatsu sempat mencatat penjualan terbaik di Malaysia selama 9 tahun berturut-turut hingga 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1692301785.jpg?w=348&h=261)
