Bisnis.com, BEIJING - China berencana secara bertahap untuk mengurangi jumlah subsidi bagi kendaraan dengan energi terbarukan dan akan berhenti memberikan bantuan keuangan setelah 2020.
Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan China Lou Jiwei karena perusahaan mobil China terlalu bergantung pada subsidi pemerintah.
“Pemerintah akan memotong subsidi sebesar 20% pada 2017-2018 dan pada 2019-2020 subsidi akan dikurangi 40%,” katanya seperti dikutip Reuters, akhir pekan ini.
Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping telah menyisihkan anggaran yang besar untuk pengembangan kendaraan listrik sebagai inisiatif strategis dalam upaya meng-upgrade industri otomotif.
Hal itu ditujukan untuk mengekang polusi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor.
China sudah menginvestasikan sekitar US$5,6 miliar untuk pengembangan mobil dengan energi terbarukan selama lima tahun terakhir. Jumlahnya diperkirakan menjadi hampir dua kali lipat pada 2020