Bisnis.com, JAKARTA — PT Honda Prospect Motor membuka satu outlet di kota Banjarbaru untuk memperdalam penetrasi pasar di Kalimantan Selatan.
Sehingga di kawasan Kalimantan Selatan, kini penjualan PT Honda Prospect Motor (HPM)disokong dua outlet. Sebelumnya selama Desember 2015, Honda telah meresmikan dua outlet baru di Pekanbaru dan Bengkulu. Outlet itu pun menjadi yang ke-11 yang diresmikan HPM sepanjang tahun ini.
Hingga saat ini Honda telah memiliki sebanyak 113 outlet resmi. Outlet di Banjarbaru tersebut sekaligus menjadi jaringan penjualan ke-32 Honda di luar kawasan pulau Jawa. Selain itu, penjualan HPM pun ditunjang 38 sub outlet yang juga melayani penjualan, perawatan dan suku cadang.
Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT HPM Jonfis Fandy mengatakan, sub outlet dibutuhkan pihaknya untuk menunjang penjualan di kawasan yang tidak membutuhkan jaringan besar. Sehingga, pelayanan dapat terpenuhi dengan efisien.
“Permintaan akan produk Honda di Kalimantan Selatan semakin baik dari tahun ke tahun. Setelah sebelumnya hadir di Banjarmasin kini kami hadir di Banjarbaru yang siap melayani konsumen dalam hal produk dan layanan purna,” katanya (22/12).
Dia melanjutkan, pihaknya akan terus menggenjot petumbuhan jaringan sehingga target pada tahun depan memiliki sekitar 200 unit outlet dapat terpenuhi. Jonfis pun menyebut, penambahan jaringan akan gencar dilakukan di kota-kota yang sedang berkembang.
“Seperti di kabupaten-kabupaten,” lanjutnya.
Hal itu ditempuh HPM bukan tanpa tujuan. Perusahaan yang berafiliasi pada prinsipal Honda di Jepang tersebut, ke depan ingin lebih gencar memasarkan kendaran ‘kelas medium’ macam Mobilio, Brio Satya, hingga produk terbaru, BR-V.
Pihaknya melihat pasar di daerah di luar kota besar memiliki potensi yang terus berkembang seiring harapan pertumbuhan ekonomi dan naiknya pendapatan perkapita. Dia pun menyebut, pembukaan jaringan baru yang menyentuh pasar di daerah dapat lebih memasyarakatkan produk Honda.
Pasalnya, selama ini Honda dikenal sebagai pabrikan dengan produk untuk kelas ke atas dan kurang menyasar konsumen menengah. Di sisi lain, dengan pengembangan jaringan pihaknya dapat mempertahankan pertumbuhan penjualan.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, selama lima tahun terakhir penjualan HPM terus melejit. Pada 2011 angkanya hanya 45.416 unit. Setahun berikutnya naik menjadi 69.320 unit.
Pada 2013 raihan penjualan HPM kembali terkatrol menjadi 91.493 unit. Sedangkan tahun lalu penjualannya kembali melejit menjadi 159.147 unit. Pada periode Januari-November penjualan HPM sudah mencapai 154.100 unit.
